ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki mengatakan mereka menginginkan Amerika Serikat mengambil kembali senjata yang telah diberikannya kepada milisi Kurdi yang berbasis di Suriah, yang oleh Ankara dianggap sebagai ancaman terhadap keamanannya, dan akan membahas masalah tersebut dengan pejabat Amerika dalam sebuah pertemuan yang akan datang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hami Aksoy mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Ankara pada hari Selasa (6/3/2018) bahwa Turki akan memberitahu pihak berwenang AS selama pertemuan pada 8-9 Maret bahwa mereka mengharapkan Washington mengambil langkah nyata untuk mengambil kembali senjata yang telah diberikannya kepada Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
Aksoy juga mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dijadwalkan mengunjungi Rusia antara 12-14 Maret, dan kemudian bertemu dengan rekannya Menlu AS Rex Tillerson di Washington pada 19 Maret.
Dianggap oleh Ankara sebagai organisasi teroris dan cabang Partai Buruh Kurdistan yang dilarang (PKK), YPG merupakan bagian terbesar dari apa yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah kelompok militan yang didukung AS.
Ankara telah melancarkan operasi yang disebut Operasi Cabang Zaitun melawan orang Kurdi di wilayah Afrin, Suriah sejak 20 Januari dalam upaya untuk menghapuskan YPG. Pihak Turki mengatakan serangan tersebut dapat berlanjut ke Manbij dan sekitarnya.
Serangan tersebut terjadi setelah AS mengatakan akan membentuk pasukan perbatasan berkekuatan 30.000 militan di depan pintu Turki.
Turki mewaspadai kehadiran milisi Komunis Kurdi yang dekat dengan perbatasannya di Suriah, dan telah menentang upaya Washington untuk melatih dan mempersenjatai mereka di negara Arab.
Awal bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Presiden AS Donald Trump dan pendahulunya Barack Obama gagal mengungkapkan kebenaran mengenai dukungan AS terhadap YPG.
Erdogan sebelumnya mengatakan YPG sedang mencoba untuk membangun "koridor teror" di perbatasan selatan Turki, menghubungkan kota utara Afrin di Afrika dengan wilayah yang dikuasai Kurdi di timur.
Pejabat senior di Ankara telah memperingatkan Washington bahwa mungkin ada sebuah konfrontasi antara tentara Turki dan Amerika di Suriah utara jika transfer senjata ke Kurdi tidak dihentikan. (st/ptv)