DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Faksi-faksi oposisi di Ghouta timur telah merebut kembali beberapa titik dimana rezim Suriah, yang didukung oleh angkatan udara Rusia, telah bergerak dalam beberapa hari terakhir, setelah beberapa serangan balasan di wilayah yang berbeda.
"Terobosan" yang dicapai oleh pasukan rezim Suriah di Ghouta timur digagalkan dan bahwa semuanya berjalan dengan baik setelah meningkatnya koordinasi antara faksi-faksi, untuk mencegah kemajuan lebih lanjut rezim tersebut, pemimpin Front Pembebasan Suriah atau (JTS), Asim al-Basha, mengatakan dalam sebuah pesan suara yang didapat oleh Syria Call News Network.
Dia menambahkan: "Pekerjaan saat ini dalam koordinasi yang tinggi antara JTS dan Faylaq al-Rahman dengan Jaisyul Islam, mereka melakukan penyerbuan dan penyergapan terhadap musuh, dan kemarin kami dapat memulihkan daerah di Harasta dimana pasukan rezim sebelumnya telah membuat kemajuan dan juga di bagian-bagian Douma di pinggiran al-Shoufynia dan Msraba dan beberapa hal lebih baik daripada di hari-hari sebelumnya "kata al-Basha.
Al Basha menegaskan bahwa rezim Suriah telah memobilisasi pasukan besar di pangkalan militer institut teknis kendaraan Harasta untuk maju ke daerah Madera.
Namun, pesawat tempur rezim melakukan serangan pada pasukan mereka sendiri karena kesalahan, mengakibatkan kematian dan cedera sejumlah besar pasukan rezim dan rezim tersebut gagal membuka pusat serangan baru.
Sumber-sumber militer telah mengungkapkan kepada "Syria Call" kemarin sebuah taktik "mematikan" yang digunakan oleh kekuatan rezim teroris Suriah dan Rusia, ketika mereka bergantung pada jumlah besar unsur manusia dari kekuatan mereka dan sengaja dikorbankan untuk mendeteksi penyergapan dari faksi oposisi dan posisi pasukan anti Assad dan kemudian menyerang dengan serangan udara berat untuk memaksa penarikan mundur pemberontak.
Selama lebih dari dua pekan, Ghouta Timur telah menyaksikan sebuah kampanye militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Milisi Assad, yang didukung oleh sebuah angkatan udara besar Rusia, berhasil mengendalikan beberapa kota, termasuk Hawash al-Dawahra, Hazrama, Shifuniya dan Nashabiyah, namun demikian, beberapa lokasi bisa direbut kembali oleh pasukan oposisi. (st/TNA)