Sabtu, 10 Mar 2018
19 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Rezim di Ghouta Timur
GHOUTA, SURIAH (voa-islam.com) - Sedikitnya sembilan belas warga sipil telah terbunuh oleh serangan udara Bashar al-Assad di Ghouta Timur yang dikepung pada hari Kamis lalu, menurut agen pertahanan sipil Suriah.
Serangan terus-menerus dan serangan darat rezim terhadap Ghouta Timur, sebuah daerah pinggiran Damaskus, terjadi meskipun ada prakarsa gencatan senjata terpisah yang disahkan oleh Rusia dan Dewan Keamanan PBB.
Dalam serangan sejak Kamis pagi, serangan tersebut menyerang distrik Douma dan Haresta di Ghinka Timur dan daerah Sakba, Arbin, Hammuriyah, Beit Sawa, Jisrin, Misraba, Zamalka dan Kafr Batna.
Sejak 19 Februari, setidaknya 881 orang telah terbunuh di Ghouta Timur, dan korban tewas diperkirakan akan meningkat lagi karena serangan rezim tersebut terus berlanjut.
Rumah bagi sekitar 400.000 orang, Ghouta Timur tetap berada di bawah pengepungan rezim yang melumpuhkan selama lima tahun terakhir.
Selama delapan bulan terakhir, rezim tersebut telah meningkatkan pengepungannya, sehingga hampir tidak mungkin makanan atau obat-obatan masuk ke distrik tersebut dan membuat ribuan warga sipil sangat membutuhkannya.[fq/worldbulletin]
Serangan terus-menerus dan serangan darat rezim terhadap Ghouta Timur, sebuah daerah pinggiran Damaskus, terjadi meskipun ada prakarsa gencatan senjata terpisah yang disahkan oleh Rusia dan Dewan Keamanan PBB.
Dalam serangan sejak Kamis pagi, serangan tersebut menyerang distrik Douma dan Haresta di Ghinka Timur dan daerah Sakba, Arbin, Hammuriyah, Beit Sawa, Jisrin, Misraba, Zamalka dan Kafr Batna.
Sejak 19 Februari, setidaknya 881 orang telah terbunuh di Ghouta Timur, dan korban tewas diperkirakan akan meningkat lagi karena serangan rezim tersebut terus berlanjut.
Rumah bagi sekitar 400.000 orang, Ghouta Timur tetap berada di bawah pengepungan rezim yang melumpuhkan selama lima tahun terakhir.
Selama delapan bulan terakhir, rezim tersebut telah meningkatkan pengepungannya, sehingga hampir tidak mungkin makanan atau obat-obatan masuk ke distrik tersebut dan membuat ribuan warga sipil sangat membutuhkannya.[fq/worldbulletin]
