Hamas Tutup Provider Telekomunikasi Asal Qatar di Gaza

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas menutup kantor Wataniya Mobile Qatari-Palestina dengan alasan provider telekomunikasi tersebut menolak untuk bekerja sama dalam menyelidiki sebuah ledakan yang menargetkan perdana menteri Palestina Rami Hamdallah yang berkunjung ke Gaza, AP melaporkan.

Juru bicara polisi Hamas Ayman Batniji mengatakan pada hari Sabtu (17/3/2018) bahwa perusahaan tersebut, anak perusahaan dari Qatar's Ooredoo, ditutup karena "menolak untuk bekerja sama".

Sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah konvoi yang membawa Rami Hamdallah awal pekan ini saat ia menyeberang ke Gaza dari Israel. Laporan lokal mengatakan bom kedua yang gagal diledakkan memakai kartu SIM Wataniya.

Setelah percobaan pembunuhan itu, Kementerian Dalam Negeri Hamas mengumumkan bahwa pihaknya meluncurkan sebuah komite untuk menyelidiki insiden tersebut - semakin merusak pembicaraan rekonsiliasi lanjut antara Otoritas Palestina (Tepi Barat) yang berbasis di Tepi Barat dan Hamas yang berbasis di Jalur Gaza.

Awal pekan ini, Hamas menahan beberapa pekerja perusahaan telepon yang diduga memfasilitasi serangan tersebut, menurut kqntor berita Ynet.

Presiden PA Mahmoud Abbas mengumumkan bahwa tidak satu pun anggota pemerintahannya yang akan melakukan perjalanan ke Gaza dalam jangka pendek "karena masalah keamanan".

Abbas mengatakan bahwa Hamas bertanggung jawab saat menjalankan Jalur Gaza namun segera berhenti menuduh kelompok itu untuk plot pembunuhan tersebut.

Bagaimanapun Hamas, yang menguasai Gaza pada 2007, mengatakan bahwa Israel dipersalahkan atas insiden tersebut.

Hamdallah mengatakan bahwa serangan itu tidak akan mengakhiri komitmen pemerintahnya untuk melanjutkan rekonsiliasi dan sekali lagi meminta Hamas untuk menyerahkan semua kekuasaan di Gaza.

Pada bulan Oktober, Hamas setuju untuk menyerahkan kekuasaan kembali ke PA di Tepi Barat, namun perundingan sama sekali gagal sejak saat itu. (st/TNA)