DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Rusia dan rezim Suriah melanggar perjanjian gencatan senjata di kedua kota Duma dan sektor pusat Ghouta timur beberapa jam setelah itu diberlakukan, dan juga membantai penduduk di tempat penampungan di sana.
Menurut koresponden Suriah Call News Network bahwa angkatan udara Rusia meluncurkan 30 serangan udara menggunakan bom fosfor di kota Duma, diikuti dengan penembakan artileri di tempat jatuhnya bom, dan menargetkan tempat penampungan kota Arbeen dengan bom napalm, mengakibatkan 37 orang terbakar, semua wanita dan anak-anak.
Faksi oposisi di sektor pusat Ghouta timur dan delegasi Rusia mencapai kesepakatan gencatan senjata mulai pukul 12 malam waktu Damaskus, untuk memulai pertemuan negosiasi hari Kamis (23/3/2018).
Komite Sipil Duma mengajukan protes resmi kepada perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan perwakilan Federasi Rusia atas pelanggaran itu dan menyeru mereka untuk menekan rezim Suriah agar mematuhi gencatan senjata.
Komite Sipil berpartisipasi dalam perundingan di sektor Duma di Ghouta timur yang dikepung kemarin malam telah mengumumkan untuk mencapai beberapa item kesepakatan dengan Rusia, dan sepakat untuk gencatan senjata selama negosiasi, dan evakuasi lanjutan kasus-kasus kemanusiaan dan mereka yang berharap melalui penyeberangan kamp al-Wafedeen di bawah jaminan bagi kelompok-kelompok yang pergi sesuai dengan daftar Bulan Sabit Merah di samping masuknya konvoi bantuan internasional dalam beberapa hari ke depan. (st/scn)