AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang Muslimah Amerika berencana untuk menuntut sebuah rumah sakit di Michigan, di mana dia secara brutal diserang oleh seorang pasien dalam kejahatan rasial yang jelas.
Rekaman video yang dirilis baru-baru ini dari serangan 10 Februari menunjukkan pendekatan siswa yang mengenakan jilbab di meja resepsionis di Unit Gawat Darurat rumah sakit sebelum seorang pria berambut abu-abu menyerang masuk ke ruang tunggu dan mulai meninju kanannya di kepala.
Penyerang, yang diidentifikasi sebagai John Deliz berusia 50 tahun, berhasil mendaratkan beberapa pukulan dan memukul korban sebelum staf rumah sakit dan orang lain yang hadir di tempat kejadian berhasil menariknya menjauh darinya.
Wanita itu, yang identitasnya disimpan dari publik untuk alasan privasi, telah mengajukan tuntutan hukum terhadap rumah sakit karena kegagalan mereka untuk mengambil tindakan yang tepat untuk memantau Deliz, yang dikatakan memiliki masalah mental.
Menurut pengacara korban mengatakan, Deliz mengaku di pengadilan Detroit bahwa ia telah melarikan diri dari "rumah kelompok" untuk orang-orang dengan masalah kesehatan yang rumit.
Deliz juga mengklaim bahwa dia menderita gangguan bipolar dan skizofrenia dan belum meminum obatnya untuk waktu yang lama.
"Alih-alih memberinya perawatan mental, mereka menempatkannya kembali di kolam pasien, sehingga memberi jalan untuk serangannya," kata Majed Moughni, pengacara seperti dilansir Presstv Selasa (3/4/2018).
"Tidak ada orang yang harus masuk ke ruang gawat darurat rumah sakit dengan satu luka dan keluar dengan dua." "Dia menginginkan perawatan mental, dia tidak mendapatkannya," kata Moughni tentang Deliz, dan menambahkan bahwa dia sudah keluar.
"Mereka tahu dia adalah bahaya, bukannya melepaskannya, menghilangkan bahaya ini, mereka membiarkan dia tinggal dan mereka mengizinkannya secara harfiah untuk menyerang klien saya."
Gugatan mengatakan serangan itu "termotivasi rasial" dan meminta ganti rugi $ 25.000 dalam untuk penganiayaan tersebut.
Deliz menyerang wanita Muslim "tanpa alasan lain tetapi karena dia adalah seorang Muslim!" keluhan itu menyatakan.
Beberapa petugas polisi mengatakan ini bukan korban tunggal Deliz.
Setelah keluar dari rumah sakit, dia berdiri di sana "mengembara di lorong yang berdekatan" dan mendekati pasien lain, meminta rokok."
Dalam sebuah pernyataan, Beaumont Dearborn Hospital mengkonfirmasi serangan itu tetapi membela reaksi dari para stafnya. (st/ptv)