MANAMA, BAHRAIN (voa-islam.com) - Inggris pada Kamis (5/4/2018) membuka pangkalan angkatan laut baru di Bahrain, pos militer permanen pertama di Timur Tengah dalam hampir setengah abad, kata kementerian pertahanan London.
Pangkalan itu, di selatan ibukota Bahrain, Manama, akan menampung sekitar 300 pasukan Inggris dan personel pendukung, sementara Inggris dan negara-negara Teluk menekan kampanye mereka melawan kelompok-kelompok jihadis di wilayah tersebut.
"Kehadiran kami di Bahrain akan memainkan peran penting dalam menjaga keamanan Inggris serta mendukung keamanan di Teluk," kata sekretaris pertahanan Gavin Williamson.
Bahrain dan Inggris adalah bagian dari koalisi pimpinan AS yang memerangi kelompok Islamic State (IS) di Suriah dan Irak, dan pangkalan baru itu berarti Inggris akan memiliki kesempatan untuk menambah empat kapal perang pemburu ranjau yang saat ini berbasis di pelabuhan Mina Salman.
"Apa yang terjadi di kawasan Teluk memiliki dampak langsung terhadap keamanan nasional Kerajaan Inggris, kemakmuran kami dan keselamatan warga kami," kata kementerian pertahanan Inggris.
"Sangat penting bahwa kami bekerja dengan sekutu dekat seperti Bahrain untuk mengatasi ancaman regional seperti yang ditimbulkan oleh Daesh," tambahnya, menggunakan akronim bahasa Arab untuk IS.
Negara kepulauan kecil Bahrain saat ini menjadi rumah bagi Armada Kelima Angkatan Laut AS.
Inggris menarik diri dari pangkalan di Teluk pada tahun 1971 sebagai bagian dari rencananya untuk menarik diri dari "Timur Suez".
Negara itu mengakhiri kehadiran pasukannya di Irak selatan pada 2009, meninggalkan pangkalan yang dibangun di Basra setelah invasi 2003. (st/nahar)