View Full Version
Ahad, 08 Apr 2018

Erdogan: 4000 Teroris Telah Dinetralisir selama Operasi Cabang Zaitun di Afrin Suriah

DENZILI, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu (7/4/2018) bahwa 4.000 teroris telah dinetralkan selama Operasi Cabang Zaitun di Afrin barat laut Suriah.

Berbicara pada Kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa di provinsi barat daya Denizli, Erdogan mengatakan: "4.000 teroris telah dinetralkan di Afrin seperti yang baru-baru ini saya informasikan."

"Saya belum menghitung teroris yang dinetralisir di Turki, di luar negeri dan di Irak utara. Jika kami menambahkan mereka, angka ini bisa mencapai 4.200 atau 4.300," tambahnya.

Otoritas Turki sering menggunakan kata "dinetralkan" dalam pernyataan mereka untuk menyiratkan bahwa teroris yang bersangkutan menyerah, terbunuh atau ditangkap.

Pada 20 Januari, Turki meluncurkan Operasi Cabang Zaitun untuk membersihkan teroris YPG / PKK dari Afrin, barat laut Suriah.

Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan kawasan serta untuk melindungi warga Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.

Erdogan juga mengecam Perancis karena mendukung teror.

Dia mengatakan: "Prancis membantu, bersekongkol dan mendukung teror dan mereka menjadi tuan rumah teroris di Istana Elysee. Anda tidak dapat menjelaskannya dan Anda tidak dapat menyingkirkan terorisme. Selama Barat memberi makan para teroris ini, itu akan tenggelam."

Dalam sebuah pertemuan di akhir Maret dengan delegasi SDF pimpinan PYD / PKK di Istana Elysee, Presiden Prancis Emmanuel Macron meyakinkan SDF dukungan Perancis melawan Islamic State, dan juga mengklaim bahwa SDF "tidak ada hubungan operasional dengan kelompok teroris ini, "Artinya PKK.

Turki menganggap SDF adalah cabang Suriah dari teroris PKK, terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa. Dalam lebih dari 30 tahun kekerasan terhadap Turki, lebih dari 40.000 orang telah tewas, termasuk wanita dan anak-anak. (st/aa)


latestnews

View Full Version