JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas mengatakan pencegatan terhadap jet-jet Israel selama pemboman terakhir atas posisi mereka di Jalur Gaza yang terkepung adalah bukti yang meyakinkan bahwa para pejuang dari gerakan perlawanan Palestina itu sedang siaga penuh untuk melawan setiap tindakan agresi oleh rezim Tel Aviv.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (12/4/2018), memuji upaya yang dilakukan oleh Mohammed Hajeila, anggota dari Brigade Izzudine al-Qassam - sayap militer Hamas - yang tewas dan rekan-rekannya untuk mencegat pesawat militer Israel yang menyerang Jalur Gaza, menekankan bahwa gerakannya berdiri dengan faksi anti-Israel, dan akan menggunakan amunisinya pada saat yang tepat untuk menargetkan tempat yang tepat.
Dia mencatat bahwa serangan udara Israel hanya akan meningkatkan ketahanan dan tekad bangsa Palestina, dan memicu lebih banyak protes anti-Israel.
Sebelumnya pada hari Kamis, Brigade Qassam menyatakan bahwa Hajeila yang berusia 31 tahun telah kehilangan nyawanya etelah sebuah jet tempur Israel menyerang sebuah situs pengamatan milik Brigade Ezzedine al-Qassam di daerah timur Shuja'iyyah di Kota Gaza.
Militer Israel sering mengebom Jalur Gaza, dengan warga sipil menjadi sasaran utama serangan tersebut.
Israel juga telah meluncurkan beberapa perang di pantai Palestina, yang terakhir dimulai pada awal Juli 2014. Agresi militer, yang berakhir pada 26 Agustus 2014, menewaskan hampir 2.200 warga Palestina. Lebih dari 11.100 orang lainnya juga terluka dalam perang tersebut.
Jalur Gaza telah berada di bawah pengepungan Israel sejak Juni 2007. Blokade tersebut telah menyebabkan penurunan standar hidup serta tingkat pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemiskinan yang tanpa henti. (st/ptv)