JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Lebih dari 500 orang Palestina telah terluka sejauh ini pada hari Jum'at ketiga demonstrasi skala besar di Jalur Gaza, ketika mereka diserang oleh pasukan Israel di perbatasan.
Ribuan warga Gaza mengambil bagian dalam protes di daerah kantong yang dikepung, di mana hampir 1,3 juta dari dua juta penduduk wilayah kecil itu adalah pengungsi, untuk menuntut hak mereka untuk kembali ke rumah mereka sebelum tahun 1948.
Protes yang direncanakan selama enam pekan, yang dimulai pada 30 Maret di Hari Tanah Palestina, akan berakhir pada 15 Mei - ulang tahun ke-70 dari Nakbah Palestina (Bencana), di mana lebih dari 700.000 orang Palestina dipaksa mengungsi oleh pasukan Israel pada Perang Arab-Israel tahun 1948.
Secara total, 33 orang Palestina telah tewas dan ribuan orang terluka oleh pasukan Israel sejak "Great March of Return" dimulai pada 30 Maret. Sementara para demonstran berkumpul di tenda-tenda di sepanjang perbatasan setiap hari sejak protes dimulai, jumlah yang lebih tinggi terjadi saat protes pada hari Jumat.
Departemen Kesehatan Gaza melaporkan sekitar pukul 2:30 siang hari Jum'at bahwa seorang Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di daerah Khuzaa di Jalur Gaza selatan, namun kemudian menarik kembali pernyataan tersebut dan mengklarifikasi bahwa pria itu dalam kondisi kritis setelah ditembak di kepala.
Departemen Kesehatan melaporkan bahwa lebih dari 528 warga Palestina terluka pada pukul 17:00, terutama oleh gas air mata dan peluru tajam. Koresponden MEE di lapangan mengatakan, setidaknya satu demonstran berada dalam kondisi kritis setelah ditembak di kepala di timur Kota Gaza.
Mohammed al-Hajjar, seorang fotografer Palestina yang bekerja dengan Middle East Eye di Gaza, terluka ringan di lengannya setelah diserang peluru. Sementara itu, media Palestina melaporkan bahwa wartawan lain, Ahmad Abu Hussein, ditembak di perut timur kota Jabaliya di Jalur Gaza utara
Seorang koresponden MEE di daerah Karni timur Gaza mengatakan, tampaknya pasukan Israel sengaja menargetkan kendaraan pers dan TV yang terletak 700 meter di Jalur Gaza dengan sejumlah besar gas air mata, sementara peringatan pada pengeras suara bahwa ada orang yang mendekati pagar yang memisahkan Gaza dari Israel akan ditembak.
Di wilayah Khan Younis, Kementerian Kesehatan mengatakan sebuah tenda medis telah ditargetkan dengan gas air mata oleh pasukan Israel, menyebabkan 10 petugas medis menderita sesak karena menghirup gas air mata yang berlebihan dan "menghalangi pekerjaan staf medis". Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menegaskan bahwa pasukan Israel menembak salah satu petugas medisnya di lutut dekat Rafah. (st/MEE)