JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Lebih dari separuh warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza yang terkepung hidup di bawah garis kemiskinan, Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) mengatakan dalam sebuah laporan hari Ahad (16/4/2018).
Menurut laporan itu, 29,2 persen warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza hidup di bawah garis kemiskinan pada 2017 sementara 16,8 persen menderita kemiskinan yang parah.
Laporan itu mencatat bahwa tingkat kemiskinan tersebut adalah 13,9 persen di Tepi Barat yang diduduki dan 53 persen di Jalur Gaza yang terkepung, empat kali lebih tinggi daripada di Tepi Barat.
Adapun garis kemiskinan yang parah, 5,8 persen orang berada di bawah garis kemiskinan yang parah di Tepi Barat dibandingkan dengan 33,8 persen individu di Jalur Gaza.
Data menunjukkan peningkatan tingkat kemiskinan pada 2017 dibandingkan dengan 2011 ketika 25,8. Tingkat kemiskinan yang parah juga meningkat pada tahun 2017 dari 12,9 persen pada tahun 2011 menjadi 16,8 persen pada tahun 2017.
Jalur Gaza telah menderita di bawah pengepungan oleh Israel selama 11 tahun yang telah mengubah daerah kantong itu menjadi penjara terbuka. Pembatasan yang keras telah diberlakukan pada orang Palestina dan baik memasuki atau meninggalkan Jalur tersebut.
Otoritas Palestina telah memperburuk krisis dengan menghentikan pembayaran kepada pegawai negeri di Jalur Gaza, menolak untuk membayar Israel untuk listrik yang disuplai ke daerah kantong itu. (st/MeMo)