View Full Version
Rabu, 02 May 2018

Penjuang Oposisi Suriah di Homs Utara Tolak Kesepakatan Menyerah yang Diajukan Rusia

HOMS, SURIAH (voa-islam.com) - Korps Keempat, kelompok pejuang oposisi utama di Homs utara, telah menolak kesepakatan menyerah untuk memberikan senjata dan pindah ke provinsi Idlib utara sebagaimana yang diajukan Rusia ketika pasukan rezim teroris Assad melancarkan serangan besar pada benteng oposisi terakhir di Suriah tengah, aktivis mengatakan Rabu (2/5/2018).

Tawaran Rusia mirip dengan penawaran Ghouta dan Qalamoun. Pejuang oposisi harus meletakkan senjata mereka dan memutuskan apakah bergabung dengan tentara rezim atau menuju daerah yang dikuasai pasukan oposisi Suriah dukungan Turki di dekat perbatasan.

Serangan militer rezim Assad di kantong antara Homs dan Hama - daerah yang paling banyak terkepung di Suriah - termasuk serangan udara dan artileri, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pengawas perang.

Bala bantuan pasukan pro-Assad telah tiba di daerah-daerah yang dikuasai rezim sebelum pengeboman, yang menargetkan Rastan, kota terbesar di kantong itu, dan beberapa desa di dekatnya, kata Observatorium.

Pasukan oposisi Suriah menewaskan sedikitnya 150 militan yang setia kepada Bashar al-Assad di Homs dan Hama, sejak serangan dimulai dua pekan lalu.

Komandan Korps Keempat mendesak Turki untuk menempatkan peran nyata karena Homs utara adalah bagian dari perjanjian Zona de-eskalasi.

Aktivis lokal melaporkan bahwa rezim telah menutup penyeberangan Bab al-Kabira, gerbang utama ke Homs utara.

Pejuang oposisi Suriah memiliki petak besar di Suriah barat laut dan barat daya. Sementara sebuah aliansi milisi Komunis Kurdi dan sekuler Arab yang didukung oleh Amerika Serikat menguasai sebagian besar wilayah utara dan timur Suriah setelah serangan terhadap Islamic State (IS) tahun lalu. (st/zw)


latestnews

View Full Version