AS Pindahkan Seorang Tahanan Penjara Guantanamo ke Arab Saudi

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pentagon pada hari Rabu (2/5/2018) mengumumkan pemindahan seorang tahanan dari fasilitas penahanan Teluk Guantanamo di Kuba ke Arab Saudi, di mana ia akan menjalani sisa hukumannya selama 13 tahun.

Dalam sebuah pernyataan, itu mengatakan Ahmed Mohammad Ahmed Haza Al Darbi yang berusia 43 tahun, yang diduga mengaku bersalah membantu merencanakan serangan atas sebuah kapal tanker minyak Prancis pada 2002, telah melepaskan haknya untuk naik banding.

"Sesuai dengan persyaratan undang-undang, sekretaris pertahanan memberitahu Kongres Amerika Serikat untuk mentransfer individu ini dan tekad Menteri Luar Negeri agar transfer ini memenuhi standar hukum," katanya dalam pernyataannya. Dengan transfer Al Darbi, masih ada 40 tahanan di Teluk Guantanamo.

Dengan pengumuman transfer mendadak tersebut, Al Darbi telah menjadi tahanan pertama yang meninggalkan penjara masa perang yang dahsyat di bawah Presiden Donald Trump, yang memutuskan untuk membiarkan penjara itu tetap terbuka dan bersumpah untuk mengisinya kembali.

Pernyataan itu juga mencatat bahwa AS berkoordinasi dengan pemerintah Saudi untuk memastikan transfer berlangsung sesuai dengan standar keamanan yang mapan dan "perlakuan yang manusiawi".

Ada banyak laporan bahwa tahanan di fasilitas tersebut telah mendapatkan penyiksaan yang melanggar hukum, dan beberapa belum dapat memperoleh akses ke perawatan medis yang memadai.

Penjara Teluk Guantanamo dibuka tak lama setelah AS menyerbu Afghanistan menyusul serangan 11 September 2001.

Para tersangka jihadis pertama ditahan dan dibawa ke penjara itu pada 11 Januari 2002 di bawah perintah Presiden George W. Bush.

Mantan Presiden AS Barack Obama berjanji akan menutup penjara kontroversial itu setelah mengambil alih jabatan pada 2009 tetapi hingga masa jabatannya berakhir, penjara itu masih tetap berdiri menyusul penentangan keras di Kongres yang menginginkan fasilitas tersebut tetap ada. (st/MeMo)