View Full Version
Jum'at, 11 May 2018

Hamas Bari Dukungan pada Demonstran Palestina Terobos Pagar Perbatasan Gaza-Israel

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Seorang pejabat senior Hamas hari Kamis (10/8/2018) mengisyaratkan dukungannya bagi ribuan warga Palestina untuk menerobos pagar perbatasan dari Gaza ke Israel pada unjuk rasa bertepatan dengan pemindahan kedutaan AS pekan depan ke Yerusalem.

Dalam pengarahan besar pertamanya ke media internasional sejak menjadi pemimpin Hamas di Gaza pada 2017, Yahya Sinwar menyiratkan dia ingin melihat ribuan orang Palestina menyeberang ke Israel sebagai bagian dari lebih dari satu bulan protes.

Ketika ditanya apa yang ingin dia lihat dari protes pada hari Senin dan Selasa, Sinwar menunjukkan bahwa Israel tidak pernah secara spesifik mendefinisikan perbatasannya.

"Apa masalah dengan ratusan ribu menembus pagar yang bukan perbatasan?"

Sinwar mengatakan dia berharap Israel tidak akan menembak apa yang dia sebut protes "damai".

Lima puluh dua warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel sejak protes dan bentrokan dimulai pada 30 Maret menyerukan pengungsi Palestina untuk dapat kembali ke bekas rumah mereka di tempat yang sekarang menjadi bagian negara Zionis Israel.

Mayoritas yang tewas ditembak selama protes dan bentrokan di dekat perbatasan.

Israel mengklaim pihaknya hanya melepaskan tembakan ketika diperlukan untuk menghentikan penyusupan, serangan dan perusakan pagar perbatasan, sementara menuduh Hamas berusaha menggunakan protes sebagai perlindungan untuk melakukan kekerasan.

Palestina mengatakan pengunjuk rasa ditembak sementara tidak menimbulkan ancaman bagi tentara dan ada panggilan internasional untuk penyelidikan independen.

Ribuan orang diperkirakan berkumpul di sepanjang perbatasan pada hari Senin, yang bertepatan dengan pembukaan kedutaan AS di Yerusalem yang kontroversial.

Ada kekhawatiran para pengunjuk rasa dapat mencoba dan melanggar pagar, yang menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah.

Palestina, yang juga menganggap Yerusalem sebagai ibu kota mereka, bereaksi dengan marah terhadap pengumuman Presiden Donald Trump pada 6 Desember bahwa dia akan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci yang terbagi, dengan protes jalanan yang tersebar luas.

Hamas telah mengendalikan Gaza sejak memaksa keluar pemerintah Palestina yang saat ini dipimpin Mahmoud Abbas pada 2007.

Hamas, yang telah berperang tiga kali dengan Israel sejak 2008, dianggap sebagai organisasi "teroris" oleh Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa. (st/AFP)


latestnews

View Full Version