Dia mengatakan apa pun yang dilakukan AS atau Israel serta langkah apa pun yang mereka ambil, maka "batal demi hukum" bagi Turki, lapor Worldbulletin.
"Yerusalem akhirnya akan dibebaskan sepenuhnya. AS dan Israel pada akhirnya akan harus meninggalkan Yerusalem kepada pemiliknya yang sebenarnya," Bozdag menambahkan.
Dia menegaskan Yerusalem adalah ibukota Negara Palestina yang tak terbantahkan sejalan dengan sejarah, hukum internasional, perjanjian internasional, dan keputusan Dewan Keamanan PBB.
“AS terus mengisolasi diri dengan kebijakan dan keputusan yang salah. Mengubah AS menjadi sekutu administrasi non-publik berarti kehilangan semua orang dan pemerintah berdasarkan rakyat. Ini akan meninggalkan AS sendiri dan menyebabkan mereka kalah dalam jangka panjang, ” tandas Bozdag.[fq/voa-islam.com]