JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Doctors Without Borders (MSF) mengatakan bahwa petugas medis "merawat setidaknya 100 anak-anak Palestina selama protes di Jalur Gaza pekan ini".
Menurut direktur Jonathan Whittall, anak-anak yang dirawat terluka parah dan akan menghadapi kesulitan seumur hidup sebagai hasilnya.
Banyak dari mereka berusia kurang dari 15 tahun dan mayoritas dari mereka ditembak dengan peluru tajam, banyak dari anak-anak itu harus diamputasi dan akan cacat seumur hidup mereka.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin (14/5/2018) malam, setelah pasukan Israel menembak dan membunuh puluhan demonstran Palestina, Doctors Without Borders menggambarkan pembantaian hari itu sebagai "tidak dapat diterima dan tidak manusiawi".
"Tidak tertahankan untuk menyaksikan sejumlah besar orang tak bersenjata ditembak dalam waktu singkat," tambah kelompok bantuan medis internasional tersebut.
Sedikitnya 61 orang tewas dan ribuan lainnya terluka pada hari Senin kemarin ketika tentara Zionis Israel menembaki demontrsan tak bersenjata dengan peluru tajam, menjadikannya sebagai hari paling mematikan sejak perang Gaza terakhir tahun 2014 lalu. (st/MeMo)