ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Sebuah plot pembunuhan terhadap presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang direncanakan berlangsung selama kunjungannya di Bosnia dan Herzegovina terungkap pada hari Sabtu, menurut kantor berita Turki Anadolu Agency.
Menurut kantor berita itu, intelijen Turki mengkonfirmasi laporan bahwa sekelompok warga Turki berencana untuk membunuh sang presiden selama kunjungannya ke Balkan pada hari Ahad (20/5/2018). Dinas keamanan dilaporkan menerima data intelijen dari warga Turki yang tinggal di ibu kota Macedonia, Skopje.
Dinas intelijen Barat juga menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pembunuhan terencana ke Turki. Otoritas Turki sedang menyelidiki masalah itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang dugaan plot tersebut.
Jurubicara pemerintah Turki Bekir Bozdag mengatakan pada hari Sabtu bahwa perjalanan Erdogan ke Bosnia akan berlangsung seperti yang direncanakan, menambahkan bahwa Presiden "tidak takut dan tidak lari dari alasan yang dia yakini".
Erdogan siap untuk menggelar unjuk rasa di ibukota Bosnia Sarajevo pada hari Ahad, hampir satu bulan sebelum Turki menuju ke pemungutan suara untuk memilih dalam pemilihan umum pada 24 Juni.
Jika terpilih kembali, undang-undang baru akan diberlakukan yang akan memperluas kekuasaan kepresidenan Erdogan, yang menurutnya adalah untuk kepentingan "menyederhanakan" sistem politik, namun para pengkritiknya mengklaim bahwa ini merupakan luncuran menuju otoritarianisme.
Orang kuat Turki itu memiliki beberapa kelompok yang sangat menentang kepemimpinannya, terutama minoritas Kurdi di negara itu, yang kelompok teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK) nya telah memimpin pemberontakan separatis sejak 1984. (st/TNA)