DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Sekelompok pertama pejuang Islamic State (IS) meninggalkan benteng terakhir mereka di ibukota Suriah, Ahad (20/5/2018) pagi, di bawah satu kesepakatan yang dilancarkan setelah berminggu-minggu pertempuran sengit, kata sebuah kelompok monitor.
"Saat fajar, enam bus pejuang IS dan keluarga mereka meninggalkan kamp pengungsi Palestina Yarmuk dan distrik Tadamun yang berdekatan," kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Abdel Rahman mengatakan bus-bus tersebu menuju timur gurun Suriah yang luas, di mana IS masih menguasai beberapa wilayah.
Dia tidak memiliki rincian tentang berapa banyak orang yang naik kendaraan, tetapi mengatakan mayoritas dari mereka adalah kerabat jihadis dan tidak bersenjata.
Evakuasi dilakukan sehari setelah kesepakatan yang jelas tercapai untuk mengakhiri serangan gencar selama sebulan untuk mengusir IS dari posisi terakhirnya di Damaskus selatan.
Pasukan pro-rezim, khususnya milisi Palestina, telah bertempur sejak 19 April untuk merebut kembali Yarmuk, Tadamun, dan distrik terdekat Qadam dan Hajar al-Aswad dari IS.
Serangan itu menewaskan lebih dari 250 pasukan pro-rezim dan 233 pejuang IS lainnya, menurut Observatorium.
Pertempuran mereda sekitar tengah hari pada Sabtu di tengah laporan bahwa kesepakatan evakuasi bisa dicapai.
Media pemerintah Suriah pada hari Ahad membantah evakuasi terjadi di Hajar al-Aswad, tetapi tidak menyebutkan keberangkatan dari Yarmuk atau Tadamun. (st/AFP)