RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Raksasa konstruksi Saudi, Saudi Binladen Group (SBG) akan dirampingkan dan diganti namanya, enam sumber mengkonfirmasi kepada Reuters.
Ini menyusul perampasan pemerintah atas kendali manajemen dari anggota keluarga dalam gerakan anti-korupsi pimpinan putra mahkota Mohammed bin Salman, yang diyakini para pengeritik adalah upaya untuk membatasi kekuasaan anggota keluarga kerajaan yang terkemuka.
Perusahaan ini dijalankan oleh komite lima anggota yang ditunjuk oleh pemerintah Saudi untuk mengawasi proses, dan langkah yang diusulkan akan menjadi yang pertama dalam restrukturisasi luas yang direncanakan.
Ratusan orang diperkirakan akan diberhentikan, dan perusahaan induk baru akan dibentuk dengan nama yang berbeda.
Sumber tersebut tidak menunjukkan apakah nama sudah dipilih, atau apa itu nantinya.
Didirikan pada tahun 1931, Saudi Binladin Group tumbuh dengan cepat setelah memperluas dua masjid di kota-kota suci Muslim Mekkah dan Madinah.
Binladin Group mengalami kesulitan serius dalam beberapa tahun terakhir dan telah mem-PHK puluhan ribu karyawan.
Raksasa konstruksi Saudi sebelumnya membantah bahwa Riyadh telah mengambil alih perusahaan setelah pimpinannya, Bakar Bin Ladin yang merupakan anggota tertua keluarga Bin Ladin, ditahan dalam dugaan kampanye anti-korupsi.
Perusahaan mengakui bahwa sebagian saham mungkin telah ditransfer ke pemerintah.
Ketua Bakr Binladin termasuk di antara puluhan pangeran dan pengusaha elit dan pejabat yang ditangkap bulan lalu dalam penindasan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Riyadh mengklaim itu adalah bagian dari upaya untuk menyingkirkan korupsi merajalela di negara itu, tetapi kritikus mengatakan itu adalah cara untuk menekan rival putra mahkota di kerajaan tersebut.
Sebagian besar telah dibebaskan karena pihak berwenang Saudi menegosiasikan pembayaran uang tebusan dengan mereka yang ditahan yang dapat memperoleh pundi-pundi negara sekitar $ 100 miliar.
Reuters melaporkan bahwa salah satu sumber mengatakan 537 unit usaha di bawah pengaturan perusahaan saat ini akan dirasionalisasi, yang dapat mencakup mereka dijual, dilemahkan atau digabung. Unit yang tersisa akan ditempatkan di bawah struktur baru, kata sumber itu.
Pada bulan Februari, sumber-sumber mengklaim bahwa Saudi Binladin Group akan bersiap untuk membangun salah satu istana dari lima yang diberikan dalam pengembangan mega-kota besar senilai $ 500 miliar.
Perusahaan konstruksi Binladin yang berbasis di Saudi milik keluarga almarhum pemimpin Al-Qaidah Syaikh Usamah bin Ladin, bagaimanapun perusahaan tersebut memutuskan hubungan dengannya. (st/TNA)