View Full Version
Rabu, 30 May 2018

Angkatan Laut Israel Sita Armada Gaza yang Berusaha Hancurkan Blokade Laut Zionis

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Angkatan Laut Israel telah menghentikan dan menyita armada Gaza yang memprotes blokade di jalur itu, kata penyelenggara.

Sejumlah kecil kapal kecil meninggalkan pelabuhan nelayan di Gaza pada Selasa pagi dengan tujuan menghancurkan blokade Israel selama satu dasawarsa.

Armada kecil itu bertujuan untuk mencapai Siprus, memprotes pembatasan Israel di pantai Gaza yang selama bertahun-tahun telah menghalangi pasokan vital dari mencapai jalur yang miskin tersebut.

Tapi armada itu dicegat dalam perjalanannya, kata salah seorang organisator.

"Pasukan Israel mengepungnya dan mencegahnya," kata Salah Abdul Atti kepada AFP.

Komunikasi telah hilang dengan kapal selama lebih dari 30 menit, tambahnya.

Protes itu diorganisasikan oleh Komite Nasional Great March of Return, sebuah kelompok yang sekarang dikenal melakukan protesan perbatasan besar sejak akhir Maret yang berusaha keras ditindas Israel.

Blokade Israel 11 tahun telah lama membuat kelaparan Jalur Gaza dari menerima bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, termasuk barang-barang makanan, peralatan medis, dan air bersih.

Mulai 2007 blokade membatasi warga Palestina menggunakan laut teritorial mereka hingga 9 mil laut (16 kilometer). Zona ini dialokasikan untuk memancing dan "kegiatan ekonomi skala kecil" lainnya. Namun, pihak berwenang Israel membatasi kegiatan ini juga, sering menargetkan setiap kapal yang masuk ke zona tersebut.

Protes Selasa datang setelah penindasan penuh kekerasan Israel terhadap demonstrasi Great March of Return yang mencapai puncaknya dua minggu lalu ketika setidaknya 61 orang Palestina ditembak mati selama pembukaan kedutaan baru AS di Yerusalem.

Kelompok kecil kapal ini terdiri dari kumpulan kapal nelayan kecil dan kapal rekreasi dengan total penumpang 35 orang.

Pemimpin dan yang terbesar memiliki 16 orang di dalamnya, terutama orang-orang yang sakit, terluka dan para pemuda terpelajar yang ingin bersekolah di luar negeri. Mereka berangkat dengan tujuan mencari perhatian medis yang sangat dibutuhkan bagi banyak orang di kapal dan untuk menjelaskan dampak yang telah disebabkan oleh blokade.

Satu orang di atas kapal bernama Abdul Menim Aabed menyatakan alasannya bergabung dengan armada. "Saya tidak bisa berjalan lagi dan saya tidak bisa mendapatkan perawatan yang saya butuhkan di Gaza ... saya putus asa," katanya kepada situs berita Gaza, We Are Not Numbers.

Beberapa penyelenggara mengatakan mereka hanya akan protes, sementara peserta lain mengatakan mereka ingin melanggar batas Israel.

Awalnya tidak jelas bagaimana militer Israel akan merespon dan belum mengomentari protes itu. (st/TNA)


latestnews

View Full Version