AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Utusan PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov memperingatkan dewan keamanan PBB bahwa gejolak konflik antara Palestina dan Israel di Jalur Gaza dapat mengakibatkan perang.
"Rangkaian serangan terbaru ini adalah peringatan bagi semua orang tentang seberapa dekat perang yang kita hadapi setiap hari," katanya.
"Tidak seorang pun di Gaza yang mampu melakukan perang lagi," tambahnya.
Prancis memperingatkan dewan bahwa kegagalan untuk menyetujui tanggapan terhadap krisis Gaza telah merusak Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Keheningan yang semakin berat ini, yang memekakkan telinga, tidak dapat diterima," kata Duta Besar Prancis Francois Delattre.
"Tidak dapat diterima bagi penduduk Palestina dan Israel yang terpengaruh oleh konflik ini. Tidak dapat diterima bagi dunia yang mengawasi kita," tambahnya.
Amerika Serikat meminta badan PBB untuk mengutuk serangan roket Palestina tetapi langkah itu diblokir oleh Kuwait, yang menyatakan bahwa mereka telah mempresentasikan rancangan resolusi sendiri yang ditujukan untuk situasi tersebut.
Kuwait menyerukan dewan untuk memilih resolusi pada akhir pekan dan menyerukan pertimbangan langkah "untuk perlindungan warga sipil Palestina."
Ketegangan telah berjalan tinggi di sepanjang pagar Gaza sejak 30 Maret, yang menandai dimulainya serangkaian protes, dijuluki "The Great March of Return," menuntut hak warfa Palestina untuk kembali bagi mereka yang diusir Zionis Yahudi dari tanah air mereka.
Bentrokan di Gaza mencapai puncaknya pada 14 Mei, menjelang peringatan Hari Nakba ke-70 (Hari Bencana), yang bertepatan tahun ini dengan relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke pendudukan Yerusalem al-Quds.
Setidaknya 65 orang Palestina tewas dan lebih dari 2.700 lainnya terluka ketika pasukan Israel menggunakan penembak jitu, serangan udara, tembakan tank dan gas air mata untuk menyerang para demonstran Gaza tak bersenjata pada 14 Mei.
Israel melakukan serangan udara reguler terhadap warga Palestina di Gaza dengan dalih menghantam sasaran Hamas. Jalur Gaza juga berada di bawah pengepungan Israel yang tidak manusiawi sejak 2007.
Tel Aviv telah melancarkan tiga perang di daerah kantong pantai sejak 2008, termasuk serangan tahun 2014, yang menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina. (st/ptv)