QUNEITRA, SURIAH (voa-islam.com) - Faksi-faksi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) telah menangkap dua komandan militer dari kelompok "Jabhat Ansar al-Islam", yang beroperasi di Quneitra, ketika mereka berusaha melarikan diri ke wilayah yang dikuasai rezim di kegubernuran tersebut.
Sumber oposisi mengatakan kepada Enab Baladi pada hari Rabu (3 0/5/2018) bahwa komandan umum Jabhat Ansar Al-Islam, yang dikenal sebagai Abu al-Majid, dan komandan lapangan Abu Shehab ditahan setelah dituduh melarikan diri ke wilayah Jabab yang dikuasai rezim di provinsi Quneitra.
Sumber-sumber mengatakan bahwa para komandan itu memiliki 300.000 dolar AS pada saat penangkapan. Basis faksi Ansar Al-Islam diserbu setelah penahanan.
Operasi militer "Ansar al-Islam", yang dianggap sebagai bagian dari "Tentara Pembebasan Suriah", terutama difokuskan di Kegubernuran Quneitra.
Pelarian para komandan itu terjadi pada saat ketika pasukan militer yang bersekutu dengan pasukan Assad tiba di Quneitra untuk memulai operasi militer selama beberapa hari mendatang.
Koresponden Enab Baladi melaporkan bahwa sebuah bom mobil diledakkan di kota Breqa di provinsi Quneitra selama kampanye penggerebekan terhadap markas Ansar al-Islam.
Koresponden melaporkan bahwa korban korban awal dari ledakan itu adalah empat pejuang yang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Menurut sumber, komandan yang ditahan membenarkan upaya mereka melarikan diri dengan mengatakan mereka membantu anggota pasukan militer Assad untuk membelot.
Keaslian dari pengakuan ini belum dikonfirmasi hingga sekarang. Suriah Selatan, dan terutama Daraa dan Quneitra, telah berada di garis depan peristiwa di negara itu selama beberapa hari terakhir.
Pasukan rezim Assad telah reorientasi ke arah front ini setelah selesainya kampanye militer Suriah di sekitar Damaskus dan di wilayah pusat Suriah.
Jaringan media pro-rezim pada hari Selasa 29 Mei menerbitkan sebuah video yang menunjukkan pergerakan tank ke arah Quneitra.
Jaringan tersebut melaporkan bahwa "bantuan skala besar dari Tentara Suriah tiba di wilayah itu sebagai persiapan untuk membersihkannya".
Sumber-sumber militer menjelaskan kepada Enab Baladi bahwa penempatan itu, yang termasuk pasukan al-Ghayth dari Divisi ke-4 dan pasukan Saraya al-Arin dari korps Pengawal Republik , tiba sekitar pukul 15.00 di daerah Hadar Quneitra. (st/enabbaladi)