AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Kelompok-kelompok HAM mengecam penangkapan terhadap para aktivis di Mesir yang terjadi menjelang pengambilan sumpah Abdel Fattah Al-Sisi sebagai presiden untuk masa jabatankedua, meminta pihak berwenang untuk membebaskan mereka, dengan Human Rights Watch pada hari Kamis (31/5/2018) mengecamnya sebagai sebuah "penindasan negara".
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini juga mengutuk gelombang penangkapan tersebut.
"Stabilitas dan keamanan yang berkelanjutan hanya dapat berjalan seiring dengan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental," kata juru bicaranya, Maja Kocijancic.
"Meningkatnya jumlah penangkapan pembela hak asasi manusia, aktivis politik dan blogger dalam beberapa pekan terakhir di Mesir merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan," kata Kocijancic.
Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Mesir Ahmed Abu Zeid menolak kritik tersebut, mengatakan rekam jejak UE dalam hak asasi manusia juga dapat dikecam.
Abu Zeid menunjuk ke "kesulitan besar dan perlakuan merendahkan yang diderita oleh banyak imigran dan pengungsi, serta pelanggaran yang dilakukan oleh otoritas penegak hukum" di Uni Eropa.
"Itu adalah tambahan dari meningkatnya efek dari kebangkitan ekstrimis, partai dan gerakan sayap kanan, dengan manifestasi selanjutnya dari rasisme, diskriminasi, kekerasan dan pidato kebencian," kata Abu Zeid dalam sebuah pernyataan. (st/AFP)