View Full Version
Jum'at, 22 Jun 2018

UEA Bantah Tuduhan Mengoperasikan Penjara Rahasia dan Menyiksa Tahanan di Yaman

JENEWA, SWISS (voa-islam.com) - Uni Emirat Arab (UEA) membantah tuduhan bahwa mereka mengoperasikan penjara rahasia dan menyiksa tahanan di Yaman, Gulf News melaporkan hari Kamis (21/6/2018).

“Otoritas Yaman sepenuhnya mengendalikan sistem pemerintahan, pengadilan dan penjara lokal dan federal. UEA tidak pernah mengelola atau menjalankan penjara atau pusat penahanan rahasia di Yaman, ”kata Misi UEA di Jenewa dalam sebuah tweet publik.

"Kami telah membantu Pemerintah Yaman untuk memfasilitasi kunjungan oleh Komite Internasional Palang Merah untuk menegakkan dan melindungi hukum humaniter internasional."

Awal pekan ini, Associated Press mengungkapkan bahwa personil UEA terlibat langsung dalam penyiksaan seksual terhadap tahanan Yaman di 18 penjara yang berbeda. Pipa logam dan kayu digunakan untuk pemeriksaan lubang dubur, sementara tahanan lainnya menderita pelecehan seksual mengerikan. Banyak saksi mata mengatakan kepada Associated Press bahwa para tahanan ditelanjang, disengat listrik dan ditinggalkan di lantai dengan anjing-anjing yang menggeram.

UAE memasuki Yaman pada Maret 2015 sebagai bagian dari koalisi yang dipimpin Saudi untuk menetralisir ancaman yang ditampakkan oleh kelompok pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran. Kebijakan luar negeri UEA secara menonjol difokuskan di Yaman selatan, di mana mereka mendukung pengaturan politik dari Dewan Transisi Selatan (STC). Sekarang memimpin pertempuran untuk merebut kembali pelabuhan strategis Hodeidah dari Syi'ah Houtsi.

Ratusan orang di penjara bawah tanah

Sebelumnya, Associated Press melaporkan bahwa ratusan pria Yaman ditangkap dalam perburuan anggota Al-Qaidah oleh pasukan UEA dan dipaksa masuk ke jaringan penjara di seluruh Yaman.

Para ibu Yaman secara teratur melakukan demonstrasi di luar Dewan Yudisial Yaman menuntut pembebasan anggota keluarga mereka. Para pengunjuk rasa menganggap koalisi pimpinan Saudi dan Uni Emirat Arab yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan penjara rahasia di mana keluarga mereka ditahan. Mereka melanjutkan untuk menuntut para tahanan dituntut atau dibebaskan.

Human Rights Watch (HRW) tahun lalu menuduh Uni Emirat Arab menjalankan ruang penyiksaan pribadi di seluruh Yaman, dan mendokumentasikan 49 kasus termasuk yang melibatkan anak-anak yang ditahan sewenang-wenang atau penghilangan secara paksa di Aden atau Hadramaut. (st/MEE)


latestnews

View Full Version