View Full Version
Jum'at, 13 Jul 2018

Turki Jual 30 Helikopter Tempur ke Pakistan

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki dan Pakistan telah menyelesaikan kesepakatan untuk penjualan 30 helikopter serang multi-peran dan semua cuaca TAI / AgustaWestland T129 ATAK dalam perjanjian yang telah sebut sebagai salah satu ekspor industri pertahanan tunggal terbesar Ankara.

"Negosiasi kontrak helikopter T129 ATAK antara Turki Aerospace Industries (TAI) dan Departemen Pertahanan Produksi Pakistan telah diselesaikan," kata kantor berita resmi Turki Anadolu mengutip Undersecretariat Industri Pertahanan Turki (SSB) yang mengatakan pada hari Jum'at (13/7/2018).

Sumber-sumber militer, meminta anonimitas, mengatakan helikopter itu akan dikirim secara bertahap selama lima tahun, dan bahwa TAI juga telah setuju untuk menyediakan logistik, suku cadang, pelatihan, dan layanan amunisi.

Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu pada November 2017, mantan Menteri Produksi Pertahanan Pakistan dan Menteri Sains dan Teknologi Rana Tanveer Hussain mengatakan negaranya berencana untuk mengadakan 30 helikopter serang dan empat kapal angkatan laut dari Turki.

Pada 5 Juli, Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli mengatakan Ankara telah memenangkan tender untuk membangun empat korvet untuk Angkatan Laut Pakistan, menggambarkan kesepakatan itu sebagai "ekspor pertahanan terbesar Turki dalam satu perjanjian."

"Tender dibuka oleh Angkatan Laut Pakistan untuk memasok empat korvet baru saja selesai dan Turki telah memenangkan tender," kata Canikli kepada wartawan selama kunjungan resmi ke Montenegro.

Dia menambahkan, “Ini adalah proyek multi-miliar dolar dan Turki telah melakukan proyek yang sangat canggih untuk pertama kalinya di arena internasional. Negosiasi berlangsung selama lebih dari enam bulan. Mereka telah selesai setelah periode yang sangat sulit dan mendalam, dan perjanjian ditandatangani hari ini.”

Berdasarkan perjanjian itu, dua kapal akan dibangun di Istanbul dan dua lainnya di Karachi. Dua korvet akan bergabung dengan inventaris Angkatan Laut Pakistan pada 2023 dan dua sisanya pada 2024.

Kesepakatan itu juga termasuk berbagi informasi rekayasa dan pelatihan para insinyur.

Kapal pertama akan diproduksi dalam 54 bulan, sedangkan sisanya akan dibangun masing-masing selama 60, 66 dan 72 bulan.

Korvet tersebut, yang akan dapat berlayar tanpa terputus selama 15 hari, akan memiliki panjang 99,56 meter dan lebar 14,42 meter dengan kecepatan maksimum 26 knot. (st/ptv)


latestnews

View Full Version