View Full Version
Rabu, 18 Jul 2018

Israel Akan Serang Gaza Jika Hamas Tidak Hentikan Serangan Layang-layang Pembakar Hingga Jum'at

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Zionis Israel telah memberi Hamas tenggat waktu hingga Jum'at (20/7/2018) untuk menghentikan serangan layang-layang pembakar di wilayah Israel. Laporan itu muncul ketika Parlemen Israel telah mencopot hak perdana menteri untuk menyatakan perang.

Kepemimpinan Israel dilaporkan telah menginstruksikan pasukan militer negara itu bersiap untuk menyerang Jalur Gaza jika serangan layang-layang yang membakar tidak berhenti pada pekan ini, menurut laporan berita Channel 10 yang dikutip oleh The Times of Israel.

Menurut laporan itu, Israel telah memberi Hamas waktu hingga Jum'at untuk menghentikan serangan layang-layang dan balon terbangnya; jika Hamas gagal memenuhi permintaan itu, Israel mungkin memutuskan tidak punya pilihan selain memulai operasi militer berskala besar.

Israel mengirim pesan langsung ke Hamas melalui dinas intelijen Mesir, Channel 10 melaporkan. Laporan itu juga mengatakan Hamas menanggapi dengan mengatakan pasukannya akan bekerja untuk menghentikan serangan itu pada hari Jum'at.

Pada hari Ahad, Divisi Lapis Baja ke-162 Israel meluncurkan latihan militer yang mensimulasikan serangan terhadap Jalur Gaza dan penangkapan Kota Gaza. Sementara militer Israel mengklaim bahwa latihan tersebut telah direncanakan sebelumnya dan tidak terkait dengan kejadian saat ini, beberapa orang melihatnya sebagai ancaman tidak langsung terhadap Hamas.

Pada hari Selasa (17/7/2018), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi IDF Divisi Gaza, Selama kunjungan, dia mengatakan bahwa negara ini sudah berada di tengah-tengah "kampanye militer."

“Kami berada dalam kampanye militer di mana ada pertukaran tembakan. Saya siap untuk mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) siap untuk skenario apa pun,” klaim Netanyahu.

Laporan itu datang tepat ketika Parlemen Israel, Knesset, telah mencopot kemampuan perdana menteri dan menteri pertahanan negara itu untuk menyatakan perang. Undang-undang baru yang diadopsi Selasa mendelegasikan kekuasaan ini kepada Kabinet Keamanan - sebuah badan dari beberapa pejabat, termasuk para menteri hubungan luar negeri dan keuangan.

Selama beberapa bulan terakhir, Israel telah mengalami banyak serangan oleh layang-layang, balon dan benda-benda lain yang bertindak sebagai bom pembakar. Ribuan hektar tanah dilaporkan telah terbakar oleh serangan-serangan ini.

Selain itu, Israel melaporkan sejumlah bentrokan sporadis dengan Palestina dan tembakan mortir dan roket di wilayah Israel. Times of Israel telah mencatat bahwa tingkat ketegangan antara Israel dan Jalur Gaza telah mencapai puncak yang tidak terlihat sejak perang Gaza 2014. (st/ptv)


latestnews

View Full Version