View Full Version
Senin, 23 Jul 2018

Seribu Lebih Pemukim Ilegal Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa

TEPI BARAT,  PALESTINA (voa-islam. com)  - Lebih dari seribu pemukim ilegal Yahudi telah menyerbu kompleks Masjid al-Aqsha di Kota Tua Al-Quds Yerusalem Timur yang diduduki Israel di tengah meningkatnya kekerasan oleh pasukan dan pemukim Israel terhadap rakyat Palestina.

Sumber-sumber Palestina, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, mengatakan para pemukim ilegal Yahudi memaksa masuk ke tempat suci tersebut melalui Bab al-Magharibah di bawah perlindungan ketat beberapa kelompok tentara dan pasukan polisi khusus Zionis Israel, kata kantor berita Arab Safa hari Ahad (22/7/2018).

Para pemukim melakukan tindakan provokatif di halaman masjid dengan melakukan peringatan hari raya Yahudi Tisha B'Av.

Pasukan bersenjata Israel yang bersenjata lengkap membangun pagar besi di pintu dan menyita kartu identitas orang Palestina sebelum mengizinkan mereka memasuki kompleks itu.

Wilayah Palestina yang diduduki telah menyaksikan ketegangan baru sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya pada 6 Desember tahun lalu untuk mengakui Al-Quds Yerusalem sebagai ibukota Israel dan merelokasi kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke kota yang diduduki.

Pergeseran dramatis dalam kebijakan vis-à-vis Washington atas kota itu memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki, Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak, Maroko dan negara-negara Muslim lainnya.

Pada 21 Desember, Majelis Umum PBB memilih mendukung resolusi yang menyerukan kepada AS untuk menarik pengakuan kontroversial Al-Quds Jerusalem sebagai "ibukota" Israel.

Dalam upaya untuk mencegah berlalunya resolusi, Trump mengancam pembalasan terhadap negara-negara yang mendukung langkah itu, yang sebelumnya menghadapi veto AS di Dewan Keamanan PBB.

Israel, bagaimanapun, kembali menolak resolusi badan dunia sementara berterima kasih kepada Trump atas keputusannya untuk memindahkan kedutaan AS ke al-Quds Yerusalem.

Pada tanggal 18 Januari, Amerika Serikat mengingkari janji untuk menyumbangkan $ 45 juta kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang membantu lebih dari lima juta pengungsi Palestina yang terdaftar dan keturunan mereka.

Pengumuman untuk memotong bantuan bagi para pengungsi Palestina terjadi setelah presiden AS membuat ancaman untuk memotong bantuan kepada badan pengungsi Palestina PBB.

Dalam serangkaian tweet pada 2 Januari, Trump mengatakan bahwa AS membayar "ratusan juta dolar Palestina per tahun" dan "tidak ada penghargaan atau rasa hormat." (st/ptv)


latestnews

View Full Version