View Full Version
Kamis, 26 Jul 2018

Kelompok-kelompok Pejuang Palestina di Gaza Bersumpah Membalas Agresi Terbaru Israel

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok perlawanan Palestina yang bermarkas di Gaza telah bersumpah untuk membalas dendam atas tindakan agresi Israel baru-baru ini di daerah kantong pantai yang diblokade yang menyebabkan tiga pejuang Hamas tewas.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (26/7/2018), sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengatakan telah memerintahkan divisi-divisi mereka "untuk meningkatkan kewaspadaan sampai tingkat maksimum."

"Israel akan membayar dengan darah untuk kejahatan terbaru mereka," kata pernyataan tersebut.

Itu terjadi beberapa jam setelah tank dan tembakan artileri Israel di sebelah tenggara Jalur Gaza menewaskan pejuang Hamas dan menyebabkan yang lain dalam kondisi kritis.

Al-Qassam mengatakan ketiganya adalah anggota unitnya yang berpatroli di pagar yang memisahkan Gaza dari wilayah yang diduduki Israel.

Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menargetkan pos-pos militer Hamas sebagai tanggapan terhadap tembakan penembak jitu Palestina di tentaranya. Seorang perwira Israel terluka dalam ketegangan baru di Gaza.

Secara terpisah, Brigade Al-Quds, sayap bersenjata gerakan perlawanan Jihad Islam, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kejahatan Israel terbaru di Gaza tidak akan luput dari hukuman, menekankan bahwa semua opsi dipertimbangkan untuk menanggapi kekerasan.

Selain itu, jurubicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan kekejaman Israel terhadap Palestina tidak bisa didiamkan.

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa faksi-faksi perlawanan di Gaza tidak akan berdiam diri dalam melindungi rakyat Palestina dan menanggapi setiap agresi Israel.

"Perlawanan tidak akan meninggalkan tugasnya dalam membela rakyatnya dan melindungi mereka serta menanggapi agresi Israel," katanya.

Israel melakukan serangan reguler terhadap warga Palestina di Gaza dengan dalih memukul sasaran Hamas. Jalur Gaza juga berada di bawah pengepungan Israel yang tidak manusiawi sejak 2007 dan menyaksikan tiga perang sejak 2008.

Ketegangan telah berjalan tinggi di dekat pagar Gaza sejak 30 Maret, yang menandai dimulainya serangkaian protes, dijuluki "The Great March of Return," menuntut hak untuk kembali bagi mereka yang diusir dari tanah air mereka.

Bentrokan di Gaza mencapai puncaknya pada 14 Mei, menjelang peringatan Hari Nakba ke-70 (Hari Bencana), yang tahun ini bertepatan dengan relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Al-Quds Yerusalem yang diduduki. (st/ptv)


latestnews

View Full Version