View Full Version
Rabu, 05 Sep 2018

Iran Gunakan Penerbangan Sipil untuk Mengirim Senjata ke Proxy Mereka di Libanon

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Iran menggunakan pesawat udara sipil untuk mengirim senjata ke proksi mereka di Libanon, sebuah laporan oleh jaringan berita AS Fox News melaporkan mengutip sumber intelijen.

Sumber-sumber itu mengatakan kepada jaringan bahwa Iran menyelundupkan senjata ke kelompok-kelompok seperti Syi'ah Hizbulata menggunakan kapal induk nasional, termasuk Fars Air Qeshm, dengan menerbangkan mereka di rute yang tidak biasa di atas atau di sekitar Irak dan Suriah, sebelum mendarat di satu-satunya bandara yang berfungsi di Beirut.

"Orang-orang Iran sedang mencoba untuk menemukan cara dan rute baru untuk menyelundupkan senjata dari Iran ke sekutunya di Timur Tengah, menguji dan menentang kemampuan Barat untuk melacak mereka," sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Fox News.

Menurut Fox News, salah satu penerbangan berangkat pada 9 Juli dari pangkalan angkatan udara di Teheran, berhenti untuk singgah sebentar di bandara internasional di Damaskus, melanjutkan dengan "jalur penerbangan yang tidak biasa" ke bandara internasional Beirut.

Penerbangan tidak biasa yang kedua dilakukan pada tanggal 2 Agustus, yang meninggalkan bandara internasional Teheran, nomor penerbangan QFZ9960 kemudian mendarat di Beirut pada pukul 17:59 sore, menyusul rute tidak teratur di utara Suriah.

Fars Air Qeshm diyakini menjadi salah satu dari beberapa maskapai penerbangan sipil yang diduga yang Korps Garda Revolusi ISyi'ah ran (IRGC) gunakan untuk menyelundupkan senjata, menurut laporan itu.

Menyelundupkan senjata ke Libanon, bahkan dengan persetujuan pihak berwenang di Beirut, akan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang membatasi aliran senjata kepada aktor non-negara Libanon serta ekspor senjata Iran.

Tuduhan ini bukan hal baru, dan telah ditolak di masa lalu oleh Teheran.

Sumber-sumber itu tidak menyebutkan sifat muatan yang dituduhkan, tetapi persenjataan utama Syi'ah Hizbullata di Lebanon terdiri dari rudal buatan Iran.

Pekan lalu, kantor berita Reuters melaporkan bahwa Iran telah mengirim rudal balistik jarak pendek ke sekutu Syiahnya di Irak dalam beberapa bulan terakhir.

Rudal-rudal Iran yang dipermasalahkan itu dapat menempatkan ibu kota Arab Saudi, Riyadh, atau Tel Aviv dalam jarak tembak jika senjata-senjata itu dikerahkan di Irak selatan atau barat.

Langkah itu, yang dibantah oleh Irak, telah mendorong Israel untuk mengeluarkan ancaman langka untuk menargetkan aset-aset Iran di Irak pada Senin. (st/TNA)


latestnews

View Full Version