UNIEMIRAT ARAB (voa-islam.com) - Arab Saudi dilaporkan telah membeli sebuah sistem rudal yang dimiliki dan dioperasikan oleh Israel ketika kedua rezim bergerak menuju hubungan rahasia mereka menjadi publik.
Mengutip sumber diplomatik tingkat tinggi, situs berita Emirat al-Khaleejonline melaporkan pada hari Rabu (12/9/2018) bahwa Riyadh telah membeli apa yang disebut sistem Iron Dome dari Tel Aviv setelah pertemuan rahasia yang dimediasi AS di Washington.
Laporan itu mengatakan bahwa kesepakatan itu, bernilai lebih dari puluhan juta dolar, diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Desember, dengan sistem rudal pertama ditempatkan di perbatasan Saudi dengan Yaman, yang kerap menjadi sasaran tembakan rudal serampangan pemberontak Syi'ah Houtsi.
Awalnya, sumber-sumber mengatakan, Israel menolak untuk menjual "Iron Dome" ke negara Arab manapun dengan dalih bahwa itu akan membahayakan "kepentingan di wilayah" rezim.
Setelah intervensi Washington, bagaimanapun, Tel Aviv setuju untuk melakukan penjualan.
"Arab Saudi akan membayar penyelesaian kesepakatan Iron Dome yang melebihi puluhan juta dolar, dan ada janji untuk ditandatangani melalui mediator AS bahwa sistem ini tidak menimbulkan bahaya bagi keamanan Israel dan sekutunya di wilayah tersebut dalam waktu dekat atau jangka panjang, ”kata sumber diplomatik.
Mereka juga mencatat bahwa Arab Saudi akan membeli lebih banyak peralatan militer dari Israel jika sistem itu beroperasi dengan baik.
"Jika Iron Dome berhasil mencegat roket yang merupakan ancaman bagi kerajaan, akan ada pembicaraan dengan Israel untuk membeli sistem militer tambahan dan membuka pintu bagi pertukaran militer antara kedua belah pihak," kata sumber tersebut.
Haaretz pada hari Kamis (13/9/2018) mengatakan para pejabat Israel telah "keras" menolak penjualan itu, tanpa menyebutkan nama mereka.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik, tetapi mereka secara luas diyakini memiliki hubungan rahasia. Laporan terbaru mengatakan kedua rezim bekerja di belakang layar untuk menjalin kontak resmi.
Para Kritikus mengatakan permainan Arab Saudi dengan Israel akan merusak upaya global untuk mengisolasi Tel Aviv dan mempengaruhi Palestina secara umum. Mereka mengatakan Riyadh telah bertindak terlalu jauh dalam kerja samanya dengan Israel sebagai cara untuk menghalangi Iran sebagai pesaing regional.
Beberapa negara Barat telah memasok Arab Saudi dengan senjata canggih dan peralatan militer, memicu kritik luas oleh kelompok hak asasi manusia.
Riyadh juga meningkatkan pertahanannya terhadap serangan rudal balas dendam oleh gerakan Houthi, yang sebagian besar menargetkan posisi militer di selatan kerajaan dan daerah-daerah penting lainnya.(st/ptv)