View Full Version
Sabtu, 15 Sep 2018

Prancis Akui Gunakan Penyiksaan Selama Perang Kemerdekaan Aljazair

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Kepresidenan Prancis hari Kamis (14/9/2018) mengakui untuk pertama kalinya memprovokasi rezim untuk melakukan penyiksaan selama Perang Kemerdekaan Aljazair yang berakhir pada 1962.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Emmanuel Macron secara resmi mengakui bahwa "negara Prancis mengizinkan penggunaan penyiksaan selama perang di Aljazair" surat kabar Le Monde melaporkan.

"Meskipun kematian Maurice Audin, seorang matematikawan Prancis yang berjuang untuk kemerdekaan Aljazair adalah tindakan sepihak, ia meninggal di bawah penyiksaan yang berasal dari sistem provokasi saat Aljazair adalah bagian dari Prancis," kata Elysée.

"Atas nama Republik Prancis, kami mengakui bahwa Maurice Audin disiksa dan dieksekusi, atau disiksa sampai mati oleh tentara Prancis yang menangkapnya dari rumahnya," kata pernyataan itu.

Audin adalah aktivis pro-kemerdekaan Komunis dan asisten profesor Matematika di University of Algiers. Pada tanggal 11 Juni 1957 ia ditangkap dari rumahnya di Aljazair, kemungkinan oleh tentara Prancis, dan disiksa di sebuah vila yang ditinggalkan di lingkungan Aljazair El Biar.

Istrinya kemudian diberitahu bahwa dia telah melarikan diri dari penawanan. Namun pada tahun 2014, mantan Presiden Prancis Francois Hollande mengakui bahwa Audin telah tewas dalam tahanan. (st/MeMo)


latestnews

View Full Version