View Full Version
Selasa, 09 Oct 2018

PM Israel Netanyahu Ingatkan Politisi Senior Untuk Bersiap Lakukan Serangan Militer ke Gaza

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu memperingatkan para politisi tingkat atas bahwa Israel sedang mempersiapkan kemungkinan kampanye militer di Jalur Gaza jika situasi di daerah kantong yang dikepung itu semakin meningkat.

Menurut sebuah laporan TV oleh Hadashot news Israel, Benyamin Netanyahu memperingatkan eskalasi di Gaza jika kondisi kemanusiaan di wilayah itu menyebabkan lebih banyak protes di pagar perbatasan Gaza.

“Jika realitas tekanan sipil di Gaza menjadi usang, itu diinginkan; meskipun ini tentu tidak akan terjadi. Karena ini, kami sedang mempersiapkan secara militer, "katanya.

"Ini bukan pernyataan kosong," dia memperingatkan.

Komentarnya menggemakan peringatan menteri pertahanan Israel Avigdor Lieberman bahwa Israel adalah yang paling siap untuk perang sejak dekade terakhir.

"Kami berada pada tingkat kesiapan tertinggi sejak Perang Enam Hari," Lieberman sesumbar dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Israel Ynet yang dipublikasikan pada hari Selasa.

Perang Enam Hari terjadi pada tahun 1967, yang menyebabkan Israel menangkap Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah setelah kemenangan yang menentukan.

"Saya tidak hanya mengatakannya karena ini adalah apa yang saya pikirkan, [saya katakan itu] sebagai seseorang yang telah duduk di Kabinet (Keamanan) selama beberapa dekade," ia bersikeras.

Israel mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka secara signifikan meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan Gaza, menjelang kerusuhan yang diperkirakan.

Penembak jitu, infanteri dan kendaraan lapis baja dipindahkan ke perbatasan Gaza, karena kekhawatiran menumpuk bahwa mungkin ada pertumpahan darah dalam protes.

Demonstrasi dimulai pada bulan Maret untuk menuntut hak para pengungsi di Gaza untuk kembali ke rumah mereka yang hilang sejak tahun 1948 penciptaan Israel, dengan setidaknya 193 orang Palestina dibunuh oleh pasukan Israel yang telah menggunakan peluru tajam pada demonstran yang tidak bersenjata.

Kelompok hak asasi manusia dan PBB telah mengutuk penggunaan kekuatan Israel yang luar biasa untuk membubarkan demonstrasi tersebut.

Pemimpin sayap politik Hamas, Yahya Sinwar, mengatakan kepada surat kabar Israel pekan ini bahwa meskipun "ledakan tidak dapat dihindari" dia percaya "perang baru [dengan Israel] tidak dalam kepentingan siapa pun", dan menyerukan diakhirinya pengepungan di Gaza. (st/TNA)


latestnews

View Full Version