View Full Version
Kamis, 25 Oct 2018

Turki: Instalasi Rudal Pertahanan S-400 Buatan Rusia Akan Dimulai Tahun Depan

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Kepala pertahanan Turki mengatakan pengerahan sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia akan mulai tahun depan, meski ada peringatan dari AS, sekutu NATO, untuk tidak membeli baterai rudal canggih tersebut.

"Pekerjaan untuk menginstal kompleks akan dimulai pada Oktober 2019," Menteri Pertahanan Hulusi Akar seperti dikutip oleh media Turki pada hari Kamis (25/10/2018), menambahkan para personil yang dipilih akan dikirim ke Rusia untuk menerima pelatihan.

“Sekarang kami merekrut staf. Staf yang dipilih akan pergi ke Rusia untuk pelatihan pada awal 2019, mendapatkan pengetahuan yang diperlukan di sana, kemudian kembali dan mulai bekerja," katanya.

Moskow dan Ankara menyelesaikan perjanjian tentang pengiriman sistem rudal S-400 pada Desember 2017. Kesepakatan itu telah menarik perhatian di antara beberapa sekutu NATO Turki, yang mengklaim bahwa baterai rudal tersebut tidak kompatibel dengan aliansi militer.

Pada 3 April, Presiden Turki Recep Tayyip dan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin mengatakan di ibukota Turki Ankara bahwa mereka telah setuju untuk mempercepat pengiriman sistem rudal S-400. Pengiriman sebelumnya telah dijadwalkan untuk akhir 2019 dan awal 2020.

Sistem rudal S-400, yang nama lengkapnya adalah Triumf Mobile Multiple Anti-Aircraft Missile System (AAMS), adalah sistem rudal Rusia canggih yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, atau rudal sejauh 402 kilometer jauhnya. Ini sebelumnya hanya dijual ke China dan India.

Ankara telah mulai membangun sebuah situs untuk penyebaran S-400, menurut laporan.

Washington dan mitra NATO-nya telah berusaha untuk mencegah sistem senjata anti-pesawat buatan Rusia yang canggih untuk mengumpulkan informasi tentang pesawat siluman multi tugas segala cuaca buatan Amerika, yang secara teknis dikenal sebagai jet Lockheed Martin F-35, sama seperti mereka mendapatkan pijakan di Eropa.

AS telah memperingatkan bahwa setiap akuisisi semacam itu pasti akan mempengaruhi prospek kerja sama industri militer Turki dengan AS.

Turki sedang bekerja untuk meningkatkan pertahanan udara, terutama setelah Washington memutuskan pada tahun 2015 untuk menarik sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot dari perbatasan Turki dengan Suriah, sebuah langkah yang melemahkan pertahanan udara mereka.

Sebelum condong terhadap Rusia, militer Turki dilaporkan keluar dari kontrak senilai $ 3,4 miliar untuk sistem buatan Cina yang serupa. Penarikan itu terjadi di bawah tekanan yang diakui dari Washington. (st/ptv)


latestnews

View Full Version