JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Seorang warga Palestina telah meninggal dua hari setelah menderita luka tembak dalam bentrokan di perbatasan Israel-Gaza, kata kementerian kesehatan di kantong terkepung tersebut, Ahad (28/10/2018)
Kematian itu menyebabkan tujuh orang Palestina tewas akibat bentrokan hari Jum'at ketika ribuan kembali mendekati pagar perbatasan.
Yahya al-Hassanat, 37, ditembak di kepala di sepanjang perbatasan dekat Al-Bureij di Gaza tengah, kata kementerian itu.
Lima warga Palestina lainnya juga ditembak mati selama demonstrasi hari Jum'at, kata kementerian itu, sementara seorang tewas ketika sebuah granat yang dibawanya meledak tanpa sengaja, menurut saksi.
Setidaknya 214 orang Palestina telah tewas oleh tembakan Israel dalam beberapa bulan protes dan bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza.
Satu tentara Israel tewas sejak protes dan bentrokan dimulai pada 30 Maret.
Israel mengklaim tindakannya diperlukan untuk mempertahankan perbatasan dan menghentikan infiltrasi dan serangan, yang dituduh diatur oleh Hamas.
Warga Palestina dan kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan para pemrotes telah ditembak sementara menimbulkan ancaman kecil.
Israel dan pejuang Palestina di Gaza, yang dijalankan oleh gerakan Hamas, telah berperang tiga kali sejak 2008.
Kemudian pada hari Jum'at dan Sabtu, pejuang Palestina menembakkan puluhan roket ke Israel selatan, yang ditanggapi dengan serangan udara yang luas.
Kekerasan itu berakhir setelah Jihad Islam, kelompok pejuang Palestina yang meluncurkan roket, mengatakan telah menyetujui gencatan senjata yang ditengahi Mesir.
Tidak ada yang terbunuh dari serangan roket dan serangan udara tersebut.
Beberapa serangan militer terjadi dalam beberapa bulan sejak protes dimulai, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya perang baru antara kedua pihak. (st/AJE)