IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah Suriah menewaskan 22 pejuang oposisi semalaman dekat provinsi Idlib, dalam serangan paling mematikan di wilayah di mana gencatan senjata baru-baru ini diberlakukan, sebuah kelompok pemantau mengatakan Jum'at (9/11/2018).
Pertempuran meletus ketika pasukan pemerintah merebut sebuah posisi di daerah pedesaan di utara provinsi tetangga Hama yang telah dipegang oleh kelompok Jaish al-Izzah, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Idlib dan beberapa daerah sekitarnya adalah benteng oposisi besar terakhir di Suriah, di mana pemerintah yang didukung Rusia dalam beberapa bulan terakhir telah merebut kembali banyak wilayah yang telah hilang sejak perang saudara meletus pada tahun 2011.
Pemerintah telah mengancam serangan di wilayah oposisi tersebut, rumah bagi sekitar tiga juta orang, tetapi kesepakatan untuk zona penyangga de-militerisasi di sekitarnya tercapai pada bulan September antara Moskow dan pendukung oposisi, Ankara.
Beberapa pertempuran yang mematikan telah terjadi sejak kesepakatan itu, tetapi 22 adalah korban tewas jumlah tertinggi yang diketahui dalam satu insiden di dalam zona penyangga yang direncanakan, kata Observatorium.
"Ini adalah korban tewas tertinggi di zona de-militerisasi sejak diumumkan," kata Rami Abdel Rahman, kepala kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, kepada AFP. (st/AFP)