ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, Selasa (20/11/2018) memberi para pejabat AS daftar 84 anggota gerakan Fethullah Gulen - termasuk sang cendekiawan itu sendiri - yang Ankara minta untuk diekstradisi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan Gulen - yang pernah dianggapnya sebagai sekutu - karena rencana kudeta gagal terhadapnya pada 15 Juli 2016, tetapi seruan untuk ekstradisinya sejauh ini tidak berhasil.
Kepala diplomat Turki mengatakan dia tidak menerima "jaminan" setelah bertemu dengan mitranya dari Amerika Mike Pompeo dan penasihat keamanan nasional John Bolton selama kunjungan ke Washington.
"Tetapi kami telah memberikan daftar orang-orang yang kami minta AS untuk mengekstradisi," kata Cavusoglu.
Presiden Donald Trump "meminta Erdogan untuk mengirim daftar itu dan saya memberikan daftar itu kepada Pompeo dan duta besar Bolton," katanya.
Trump mengatakan Sabtu bahwa dia tidak punya rencana untuk mengekstradisi Gulen, yang dengan keras membantah terlibat dalam upaya kudeta.
"Itu tidak dalam pertimbangan," kata Trump kepada wartawan, sementara juga mengatakan bahwa Erdogan adalah "seorang teman saya. Dia pria yang kuat, pria yang tangguh dan pria yang cerdas, jadi apa pun yang bisa kami lakukan, kami akan melakukannya ... tetapi pada saat ini? Tidak."
Hubungan AS-Turki baru-baru ini telah tegang, tetapi mereka menghangat setelah Ankara membebaskan pendeta Amerika Andrew Brunson pada bulan Oktober.
Nasib Gulen tetap menjadi titik sentral ketegangan antar kedua negara. (st/aby)