View Full Version
ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi diduga mengirim pasukan ke timur laut Suriah, yang diduduki oleh kelompok teroris PKK / YPG. Para prajurit tersebut konon ditempatkan dengan koalisi pimpinan AS, kantor berita Turki Yeni Safak melaporkan hari.
Meskipun tidak ada perkiraan berapa banyak pasukan yang dikirim dari dua negara Teluk tersebut, klaim itu datang pada saat Turki kemungkinan meluncurkan operasi yang menargetkan timur sungai Efrat pada waktu tertentu.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan pada akhir Oktober bahwa Turki telah menyelesaikan persiapan untuk operasi di sisi timur Sungai Efrat.
“Kami akan menginjak-injak kelompok teror dengan operasi yang lebih efektif. Kami telah menyelesaikan semua persiapan dan rencana kami mengenai masalah ini," kata Erdogan.
Menteri Luar Negeri Saudi menegaskan kekuatan Arab
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir pada bulan April mengkonfirmasi sebuah laporan yang diterbitkan dalam Wall Street Journal yang mengatakan bahwa pasukan AS di Suriah dapat digantikan oleh pasukan Arab. Jubeir mengatakan Riyadh sedang dalam pembicaraan dengan Washington tentang kekuatan semacam itu.
"Kami sedang berdiskusi dengan AS dan telah sejak awal krisis Suriah tentang mengirim pasukan ke Suriah," kata Jubeir pada 17 April.
"Ada diskusi mengenai ... kekuatan seperti apa yang perlu tetap di Suriah timur dan dari mana kekuatan itu datang, dan diskusi itu sedang berlangsung," tambahnya.
Pada bulan Agustus, Riyadh menjanjikan $ 100 juta untuk Suriah timur laut, yang diduduki oleh kelompok teroris Komunis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) untuk membangun kembali dan menstabilkan daerah tersebut.
Kerjasama dengan Assad
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa Arab Saudi dan UEA condong ke arah bekerja sama dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang telah membantai jutaan warganya sendiri.
Pekan lalu, UAE mengatakan sedang merundingkan pembukaan kembali kedutaannya di Damaskus dan memulihkan hubungan dengan Suriah.
aoutlet media pro rezim Suriah al-Masdar baru-baru ini melaporkan bahwa Arab Saudi dan Suriah sedang bekerja melalui saluran belakang dengan bantuan UEA untuk mencapai konsiliasi politik.
Selanjutnya, ada klaim bahwa UEA berusaha memasukkan rezim Suriah dalam kekuatan Arab.
Suriah telah dikunci dalam perang sipil yang ganas sejak awal 2011 ketika rezim teroris Assad menindak keras protes damai pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
Sejak itu, ratusan ribu orang telah tewas dan lebih dari 10 juta orang lainnya mengungsi, menurut pejabat PBB. (st/zaw)
View Full Version