ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Ketika keberadaan mayat jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, masih belum jelas, laporan baru media menunjukkan bahwa ahli otopsi Dr. Salah Muhammad al-Tubaigy menggunakan injektor dalam prosedur yang mengerikan tersebut.
Surat kabar Sabah melaporkan pada hari Jum'at (23/11/2018) bahwa Tubaigy, yang berada dalam tim pembunuh yang menewaskan Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, menggunakan injektor dan pisau bedah yang mereka bawa ke Turki dalam koper mereka sebelum memotong-motong tubuhnya.
“Tubuh Khashoggi tidak berpakaian. Tubaigy mengeluarkan darah dari pembuluh darahnya dan membiarkannya mengalir ke wastafel kamar mandi. Tubaigy juga yang memotong-motong tubuhnya, ”kata laporan itu.
"Tubaigy telah dilatih di forensik di Universitas Glasgow, dan beberapa waktu yang lalu dia telah memperkenalkan proyeknya sendiri di sebuah seminar di Australia, tentang perangkat otopsi mobile," surat kabar itu menambahkan.
Sebelumnya diberitakan bahwa tubuh Khashoggi dipotong-potong di kantor Saudi Consul Mohammed al-Otaibi yang lantainya ditutupi lembaran plastik.
Koresponden Hürriyet Daily Toygun Atilla melaporkan pekan lalu bahwa tim pembunuh Saudi juga menggunakan zat pengental untuk menghentikan pendarahan selama proses pemotongan.
Tubaigy belajar patologi di Universitas Glasgow pada tahun 2004. Dalam rekaman audio tujuh menit yang mengungkapkan saat-saat pembunuhan Khashoggi, dia dilaporkan terdengar memimpin pemenggalan tubuh yang brutal itu.
Tubaigy, yang juga memegang posisi di Kementerian Dalam Negeri Saudi, diidentifikasi oleh sumber anonim seperti memberitahu orang lain di dalam skuad untuk meletakkan headphone saat dia memotong korban menjadi beberapa bagian.
"Ketika saya melakukan pekerjaan ini, saya mendengarkan musik," katanya dilaporkan selama pemotongan.
Setelah berminggu-minggu menyangkal keterlibatan apa pun dalam kejahatan itu, Riyadh akhirnya mengakui bahwa Khashoggi telah terbunuh di dalam konsulat, tetapi terus menolak permintaan Turki untuk mengambil air dari sumur di kediaman al-Otaibi di Istanbul.
Arab Saudi hanya mengizinkan polisi Turki untuk memeriksa sumur dengan kamera tetapi tidak membiarkan mereka mengeluarkan air untuk memeriksa bagian dalamnya secara rinci. (st/hd)