Serangan Udara Koalisi Hantam Jalur Pasokan Pemberontak Syi'ah Houtsi di Hodeidah Yaman

HODEIDAH, YAMAN (voa-islam.com) - Sebuah koalisi militer yang dipimpin Saudi melanjutkan serangan udara terhadap jalur pasokan pemberontak  Syi'ah Houtsi di sekitar Hodeidah pada hari Ahad (25/11/2018) dua hari setelah utusan PBB mengunjungi  kota pelabuhan Yaman tersebut, kata pejabat militer pro-pemerintah.

Serangan udara itu menargetkan konvoi pasukan pemberontak kaki tangan Iran di pintu masuk utara ke Hodeidah dan selatan kota itu, yang dipegang oleh milisi Syi'ah Houtsi, kata para pejabat.

Itu terjadi bersamaan dengan baku tembak sporadis di sisi timur dan selatan kota pelabuhan, kata seorang penduduk.

Kekerasan baru itu muncul setelah utusan PBB Martin Griffiths mengunjungi Hodeidah pada hari Jum'at untuk menilai situasi kemanusiaan menjelang perundingan perdamaian antara pemerintah Yaman dukungan koalisi dan pemberontak Syi'ah Houtsi yang akan berlangsung di Swedia pada bulan Desember.

Juru bicara pemberontak Syi'ah Houtsi Mohammed Abdessalam mengatakan di Twitter ada "35 serangan udara selama 12 jam terakhir di Hodeidah, disertai dengan pemboman artileri".

Tidak ada laporan tentang korban yang segera tersedia untuk serangan udara dan pertempuran.

Di bawah tekanan internasional yang berat, pemerintah Yaman dan koalisi sampai hari Ahad menangguhkan serangan lima bulan terhadap kota pelabuhan itu.

Pertempuran telah meningkat pada awal November ketika pasukan Yaman yang didukung oleh koalisi berusaha memasuki Hodeidah, tetapi tenang kembali setelah Griffith tiba di Yaman pada hari Rabu.

Setelah mengunjungi Hodeidah pada hari Jum'at, Griffiths pada hari Sabtu bertemu Mohammed Ali al-Houtsi, kepala Komite Revolusioner Tinggi pemberontak Syi'ah Houtsi, di ibukota Sana'a yang dikuasai pemberontak.

Utusan PBB itu akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional di ibukota Saudi, Riyadh, Senin, menurut sumber PBB. (st/TNA)