Pemberontak Syi'ah Houtsi Gunakan Warga Sipil Sebagai Perisai Manusia di Hodeidah

HODEIDAH, YAMAN (voa-islam.com) - Pemberontak Syi'ah Houtsi menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia di Hodeidah, Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed mengatakan kepada koordinator kemanusiaan PBB di Yaman selama pertemuan mereka pada hari Selasa (27/11/2018).

"Milisi Houtsi yang didukung Iran mengontrol kota, mengambil warga sipil sebagai tameng manusia, mencabut bantuan kemanusiaan mereka dan menjualnya di pasar untuk keuntungan pribadi mereka dan untuk membiayai perang mereka," kata perdana menteri Yaman.

Pada pertemuan di ibukota sementara Aden dengan Lise Grande, perdana menteri membahas upaya dan proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa di Yaman selama periode terakhir dan situasi di Hodeidah.

Dia mendesak PBB dan organisasi internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada mereka yang terkena dampak di Yaman, menderita krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh perang yang dilancarkan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi terhadap rakyat Yaman.

Perdana menteri mendesak organisasi bantuan untuk membuka kantor mereka di Aden untuk memastikan pengiriman proyek dan pasokan ke warga Yaman yang terkena dampak perang di semua wilayah.

Sementara itu, Menteri Wakaf dan Bimbingan Yaman, Ahmad Attiya mengatakan bahwa mengembalikan kepemimpinan politik kepada pemerintah yang diakui secara internasional dan membebaskan Hodeidah dari pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran tersebut tidak dapat dihindarkan.

"Para milisi Houtsi tidak percaya pada perdamaian dan koeksistensi karena mereka adalah milisi yang menerima arahan dari Iran dan berusaha untuk mengubah identitas Yaman dan mengekstraksinya dari lingkungan Arabnya," katanya pada sebuah ceramah yang diberikan di Universitas Saba di provinsi Yaman, Marib.

Attiya mengatakan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi memanipulasi orang muda dan merekrut mereka ke dalam perang mereka, melanggar hukum hak asasi manusia internasional. (st/AN)