AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat telah menjatuhkan hampir 6000 bom di Afghanistan sejauh tahun 2018 ini, dalam apa yang tampaknya menjadi bukti statistik dari kebangkitan nyata dalam perang di negara tersebut.
Menurut angka-angka oleh Komando Pusat Angkatan Udara AS (AFCENT), pasukan AS melepaskan 5.982 amunisi di Afghanistan dan pesawat koalisi terbang hampir 6.600 kali antara awal 2018 dan akhir Oktober, dimana sekitar 12 persen melakukan serangan selama periode itu.
“Angka-angka terbaru melampaui rekor tahunan sebelumnya sekitar 5.400 yang tercatat pada tahun 2011 pada puncak gelombang pasukan AS. Angka-angka AFCENT termasuk serangan bom dan rudal, peluru 105mm yang ditembakkan oleh AC-130 dan memberondongkan tembakan dari meriam 20mm ke atas, terbaca laporan yang diterbitkan oleh Tolo News setempat.
Serangan-serangan yang memuncak ini dikatakan menjadi bagian dari kebijakan Pemerintahan AS untuk mendorong Taliban ke meja perundingan.
Pasukan Afghanistan melengkapi gelombang ini dengan serangan mereka sendiri dari udara dan darat sementara Taliban juga melakukan sejumlah serangan berbagai wilayah provinsi.
Warga sipil Afghanistan, yang terperangkap dalam konflik, menanggung beban dari perang yang telah berlangsung selama 17 tahun tersebut.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) tahun ini mencatat peningkatan tajam dalam korban sipil dari serangan udara dalam sembilan bulan pertama tahun 2018 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017.
Korban jiwa sebanyak 649 yang tercatat antara 1 Januari hingga 30 September 2018 lebih dari jumlah korban sipil dari operasi udara yang tercatat setiap tahun sejak UNAMA memulai dokumentasi korban sipil sistematis pada tahun 2009.
Dalam dua insiden di provinsi Helmand pekan ini, UNAMA mencatat dengan perhatian khusus bahwa anak-anak secara tidak proporsional terkena dampak, yang terdiri 55 persen dari korban sipil. (st/aa)