CHABAHAR, IRAN (voa-islam.com) - Televisi pemerintah Syi'ah Iran telah melaporkan serangan bom jibaku yang menewaskan sedikitnya empat orang - termasuk dua polisi - dan melukai beberapa orang lainnya pada hari Kamis (6/12/2018) di kota pelabuhan Chabahar di selatan Iran.
"Pagi ini sebuah bom di dalam mobil meledak di dekat kantor polisi di Chabahar dan empat orang terluka," kata seorang pejabat kepada televisi negara, menyebut itu sebagai "insiden teror."
"Penyerang jibaku memulai ledakan setelah berhenti di markas polisi di Chabahar."
Laporan itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa penembakan juga bisa terdengar di kota pada hari Kamis. Detailnya samar karena situasinya masih berkembang.
Gubernur Chabahar Rahmdel Bameri mengatakan banyak orang juga terluka dalam pengeboman mobil di pagi hari.
"Ledakan itu sangat kuat dan memecahkan kaca dari banyak bangunan di dekatnya," kata Bameri kepada televisi pemerintah.
Banyak pemilik toko di dekatnya dan warga sipil yang lewat, termasuk wanita dan anak-anak, terluka parah, tambahnya.
Gambar yang diposting di Twitter yang muncul untuk menunjukkan adegan setelah ledakan, menunjukkan puing-puing, kendaraan yang rusak, dan apa yang tampaknya menjadi sisa-sisa hancurnya kendaraan yang membawa perangkat ledakan.
Mohammad Hadi Marashi, wakil gubernur untuk urusan keamanan, mengatakan kepada TV negara beberapa penyerbu ambil bagian dalam serangan Kamis, yang menewaskan beberapa orang, termasuk dua petugas polisi.
"Para teroris mencoba memasuki markas polisi Chabahar tetapi mereka dicegah oleh penjaga dan mereka meledakkan bom mobil," Marashi menambahkan.
Tidak ada yang segera mengklaim bertanggung jawab.
TV juga melaporkan penembakan di daerah itu, yang terletak di provinsi Sistan-Baluchestan yang sebagian besar Sunni yang telah lama diliputi oleh kerusuhan dari geng penyelundup obat bius dan pejuang kemerdekaan.
Video yang dibagikan di Twitter dikatakan diambil dari adegan yang menunjukkan asap naik ke langit dengan suara sirene terdengar di latar belakang.
Otoritas negara tidak mengidentifikasi siapa di balik serangan itu. Tidak ada kelompok jihadis yang segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. (st/AN)