2 Senapan Mesin Milik Israel Hilang di Perbatasan dengan Libanon

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Dua senapan mesin Israel hilang di perbatasan Libanon pada Sabtu (9/12/2018) malam, ketika ketegangan dengan kelompok militan bersenjata Syi'ah Hizbullata terus meningkat.

Senjata-senjata itu tampaknya telah dicuri setelah ditinggalkan tanpa pengawasan dekat perbatasan, media Israel melaporkan, di mana serangkaian terowongan Syi'ah Hizbullata baru-baru ini ditemukan.

Polisi Israel telah meluncurkan penyelidikan atas masalah ini, dengan petugas memeriksa daerah tersebut untuk mencari senjata senapan mesin tersebut, yang dilekatkan pada sebuah meriam, The Jerusalem Post melaporkan.

Sebelumnya pada hari Sabtu, pasukan Israel menembaki perbatasan setelah daerah itu tenggelam oleh kabut dan mengklaim bahwa para petempur Syi'ah Hizbullata dicurigai mendekati perbatasan.

Israel mengklaim serangkaian terowongan Syi'ah Hizbullata telah ditemukan dekat dengan daerah perbatasan Garis Biru yang dikelola PBB.

Perdana Menteri Binyamin Netanyahu memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin tentang operasi militer Israel di daerah itu. Moskow telah bekerja dengan kelompok militan Syi'ah Hizbullata - musuh Israel - di Suriah melawan oposisi.

Israel melancarkan operasi yang dijuluki "Perisai Utara" pada Selasa untuk menghancurkan terowongan yang katanya digali melintasi perbatasan oleh Hizbullata.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengkonfirmasi adanya sebuah terowongan di Israel utara dekat perbatasan Libanon pada hari Kamis.

Pada hari Selasa, militer merilis rekaman - diduga dari dalam salah satu terowongan - yang masih memiliki anggota Hizbullah di dalamnya.

Tentara Israel pada hari Jumat mengungkapkan bahwa mereka telah menggunakan teknologi "seismik pasif" untuk menemukan terowongan lintas perbatasan di seluruh wilayah perbatasan Israel-Libanon.

Teknologi ini dilaporkan menggunakan sensor tanah untuk menyampaikan informasi ke sensor di pagar perbatasan dan untuk kendaraan patroli. (st/TNA)

Foto: Kendaraan lapis baja Israel dekat perbatasan Libanon