BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Dua puluh satu tahanan, sebagian besar dari mereka anggota Islamic State (IS) yang dipenjarakan atas tuduhan terorisme, membobol penjara di Irak utara tetapi 15 dari mereka telah ditangkap kembali, kata pejabat keamanan Kurdi pada hari Kamis (13/12/2018).
Penjara di Sosa terletak di dekat kota Sulaimaniya, Kurdi Irak, dan kebanyakan isinya pejuang dari kelompok Islam garis keras yang ditangkap selama perang melawan IS yang dimulai pada tahun 2014.
Pejabat keamanan Kurdi meluncurkan operasi perburuan setelah pembobolan penjara pada Rabu malam dan 15 dari 21 ditangkap kembali, kata dua pejabat keamanan. Keberadaan enam lainnya masih belum diketahui.
Meskipun penjara Sosa terletak di wilayah semi-otonomi Kurdi Irak utara, pemerintah federal memiliki kontrol penuh atas penjara tersebut.
"Hampir semua narapidana yang dihukum yang melarikan diri berasal dari Daesh," kata satu sumber keamanan Kurdi. Daesh adalah akronim bahasa Arab untuk Islamic State.
Tidak jelas bagaimana para narapidana berhasil melarikan diri dari penjara yang sangat dijaga ketat tersebut.
Islamic State, yang pernah menduduki sepertiga wilayah Irak, telah dikalahkan sebagian besar di negara itu tetapi masih menjadi ancaman di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Saat ini, kelompok itu kembali menggunakan taktik gerilya untuk melancarkan serangan pada pasukan pemerintah sebagaimana yang mereka lakukan sebelum pembentukan dan pendirian khilafah yang membentang dari Irak hingga Suriah. (st/Reuters)