JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Puluhan ribu warga Palestina menghadiri unjuk rasa besar di Jalur Gaza yang terkepung untuk menandai peringatan ke-31 pembentukan gerakan perlawanan Hamas.
Hamas didirikan pada 1987 segera setelah Intifada atau pemberontakan Palestina pertama meletus terhadap pendudukan Israel. Gerakan itu telah memerintah Gaza sejak 2007 ketika mencetak kemenangan mengejutkan di parlemen.
Pada hari Sabtu (15/12/2018), Hamas memperingati ulang tahun pendiriannya dengan parade militer yang menampilkan perangkat keras pertahanan baru gerakan perlawanan Palestina tersebut.
Para anggota gerakan militer kelompok itu, Brigade Izzuddin al-Qassam, memamerkan berbagai kendaraan dan senjata militer.
Upacara itu diadakan di kota selatan Khan Yunis di Jalur Gaza yang diperintah oleh gerakan tersebut.
Unit-unit khusus gerakan itu menggelar parade di mana sistem pertahanan rudal yang dipasangi truk dikendarai melalui jalan-jalan.
Gerakan ini juga menghormati para pejuangnya yang keluar dan menggagalkan infiltrasi Israel di dekat Khan Yunis bulan lalu.
Pasukan khusus Israel menyamar masuk ke wilayah itu menggunakan mobil sipil dekat Khan Yunis, melepaskan tembakan dan membunuh komandan lokal Noor Baraka ketika mereka dipergoki.
Unit itu dikejar oleh pejuang Hamas yang membunuh seorang perwira menengah Israel berpangkat Kolonel. Israel kemudian meluncurkan lusinan serangan udara di Gaza, yang memancing pembalasan Hamas. Selama dua hari bergejolak, lebih dari 500 roket ditembakkan ke Israel, memaksa Tel Aviv untuk menerima pernyataan gencatan senjata yang tergesa-gesa.
Upacara Sabtu juga bertepatan dengan hari peringatan Intifada Palestina pertama, yang pecah pada tahun 1987 setelah empat pemuda Palestina dibunuh oleh tentara Israel di pos pemeriksaan di Gaza serta pembunuhan seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun yang ditembak mati oleh tentara Zionis selama protes tidak bersenjata.
Intifada, sebuah kata bahasa Arab yang secara harfiah diterjemahkan menjadi "bergetar", telah digunakan untuk merujuk pada cara perlawanan yang sah melawan penindasan di Timur Tengah selama beberapa dekade. Dalam konflik Arab-Israel, itu berarti upaya bersama orang Palestina untuk melepaskan diri dari penjajahan Israel dan memperoleh kemerdekaan. (st/ptv)