View Full Version
Senin, 24 Dec 2018

Protes di Perbatasan Gaza Akan terus Berlanjut Sampai Israel Akhiri Pengempungan Gaza

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Seorang pejabat senior gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan orang-orang Palestina akan melanjutkan aksi unjuk rasa Great March of Return sampai akhir pengepungan Israel di Jalur Gaza.

Mahmoud al-Zahar, salah satu pendiri Hamas dan anggota kepemimpinannya di Jalur Gaza, membuat pernyataan dalam wawancara hari Ahad (23/12/2018) dengan Jaringan Berita Al-Alam Iran di Teheran.

Dia mengatakan demonstrasi anti-pendudukan, yang dikenal sebagai "Great March of Return," telah menghasilkan hasil yang penting, dan tidak akan dihentikan sebelum pengepungan rezim Israel di kantong itu dicabut.

Ketegangan telah meningkat di dekat pagar yang memisahkan Gaza dari wilayah yang diduduki sejak 30 Maret, yang menandai dimulainya protes.

Para pemrotes Palestina menuntut hak untuk kembali bagi mereka yang diusir dari tanah air mereka.

Bentrokan di Gaza mencapai puncaknya pada 14 Mei, menjelang peringatan 70 tahun Hari Nakba, atau Hari Bencana, yang bertepatan tahun ini dengan relokasi Washington untuk kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Al-Quds Yerusalem yang diduduki.

Lebih dari 220 warga Palestina sejauh ini telah tewas dan lebih dari 20.000 lainnya terluka dalam bentrokan baru di Gaza, menurut angka terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Gaza telah dikepung Israel sejak Juni 2007, menyebabkan penurunan standar hidup serta pengangguran dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Jum'at menjadi hari yang menentukan bagi Israel

Sayap militer Hamas memperingatkan dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Ahad bahwa Jumat mendatang akan "menentukan" dalam menentukan tanggapan mereka terhadap pembunuhan empat warga Palestina selama protes perbatasan baru-baru ini.

Kelompok-kelompok itu menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan langkah-langkah pembalasan, dan bahwa penggunaan mereka akan tergantung pada kebijakan Israel.

Ini akan menjadi "hari yang menentukan dalam memeriksa perilaku dan niat musuh Zionis terhadap orang-orang kami di March of Return," kata pernyataan hari Ahad.

Kematian adalah "kejahatan total dan kecerobohan yang jelas oleh musuh Zionis," yang telah "melewati garis merah," mereka melanjutkan, seperti dilansir media Israel.

"Mengenai kejahatan ini, perlawanan tidak akan bertindak ringan dengan musuh dan berdiri diam," pernyataan itu memperingatkan.

Pernyataan itu muncul setelah beberapa warga Palestina, termasuk seorang remaja, ditembak mati oleh tembakan penembak jitu Israel dan hampir lima puluh lainnya menderita luka-luka saat protes-protes Great March of Return terbaru di Gaza. (st/ptv)


latestnews

View Full Version