COX's BAZAR, BANGKALDESH (voa-islam.com) - Bangladesh akan menutup kamp-kamp pengungsi yang menampung sekitar satu juta Muslim Rohingya selama tiga hari sekitar pemilihan umum di negara itu pekan ini, para pejabat mengatakan Senin (23/12/2018).
Muslim Rohingya yang tinggal di distrik perbatasan tenggara Cox's Bazar tidak akan diizinkan keluar dari permukiman mereka mulai Sabtu.
Pemilu hari Ahad, dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang mendapat pujian internasional karena menerima para pengungsi yang melarikan diri dari penumpasan militer di Myanmar, mencari masa jabatan keempat.
Komisi Pemilihan Umum memerintahkan pihak berwenang di Cox's Bazar untuk mencegah para pengungsi dieksploitasi selama kampanye pemilu, kata komisioner pengungsi Bangladesh Mohammad Abul Kalam.
“Ini adalah langkah pengamanan. Embargo juga berlaku untuk pekerja LSM. Mereka tidak bisa masuk ke dalam kamp kecuali itu darurat, ”katanya kepada AFP.
Polisi mengatakan penghalang tambahan akan didirikan di sekitar kamp.
Lebih dari 720.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari apa yang oleh PBB disebut pembersihan etnis di negara bagian Rakhine Myanmar setelah Agustus 2017.Sebelumnya sudah ada hampir 300.000 pengungsi di kamp-kamp yang penuh sesak tersebut.
Lebih dari 450 polisi akan dikerahkan di kamp-kamp bersama penjaga perbatasan dan polisi komunitas, kata seorang juru bicara.
Ribuan tentara juga dikenakan tugas dan perintah wajib di seluruh negara itu Senin di tengah meningkatnya kekerasan jajak pendapat, kata sebuah pernyataan militer.
Laporan media mengatakan sekitar 30.000 tentara bergabung dengan lebih dari 20.000 pasukan paramiliter yang sudah dikerahkan.
Setidaknya enam orang telah tewas dalam kekerasan pemilihan umum sementara oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) mengatakan setidaknya 152 dari para kandidatnya telah diserang. (st/AN)