ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Jaksa Turki memerintahkan penahanan 100 tentara atas dugaan hubungan dengan jaringan cendekiawan yang berbasis di AS yang dituduh mengatur kudeta yang gagal pada tahun 2016, media milik pemerintah mengatakan pada hari Senin (7/1/2019).
Penahanan itu merupakan hasil investigasi komunikasi telepon umum antara para tersangka anggota jaringan Fethullah Gulen, kata Anadolu. Dikatakan penahanan sedang berlangsung.
Polisi telah melakukan penggerebegan terus-menerus terhadap para terduga pendukung Gulen sejak upaya kudeta Juli 2016, di mana 250 orang tewas.
Gulen sendiri membantah terlibat dalam upaya gagal tersebut.
Lebih dari 77.000 orang telah dipenjara menunggu persidangan, sementara 150.000 pegawai negeri sipil, personel militer dan lainnya telah dipecat atau ditangguhkan dari pekerjaan mereka sebagai bagian dari pembersihan pasca-kudeta.
Operasi yang tersebar luas masih rutin berlangsung.
Kelompok-kelompok HAM dan sekutu Barat Turki telah menyuarakan keprihatinan atas skala penumpasan, dengan mengatakan Presiden Tayyip Erdogan telah menggunakan kudeta yang gagal itu sebagai alasan untuk meredakan perbedaan pendapat.
Pemerintah, bagaimanapun, telah mengatakan langkah-langkah keamanan diperlukan karena besarnya ancaman yang dihadapi Turki. (st/AN)