View Full Version
Selasa, 08 Jan 2019

Laporan: Saudi dan UEA Bantu Assad Deteksi dan Bunuh Puluhan Pemimpin Oposisi Suriah

IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang baru-baru ini membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus, bekerja sama dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang mengarah ke pendeteksian dan pembunuhan hampir 80 pemimpin pejuang oposisi Suriah.

Lokasi pemimpin Jaisyul Islam Zahran Alloush, pemimpin Ahrar al-Sham Hassan Aboud dan Khalid al-Suri, pemimpin Liwa al-Tawhid Abdulkadir Salih, yang semuanya gugur akibat pemboman rezim Suriah, dibagikan oleh Arab Saudi dan UEA dengan Assad, menurut seorang komandan oposisi Suriah.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan harian Yeni Şafak, Mahmoud Sulayman, seorang komandan brigade Mohammad Al-Fateh, mengungkapkan bahwa antara tahun 2012 hingga 2014, Abu Dhabi dan Riyadh membawa ratusan telepon satelit ke garis depan.

“Kata sandi 'Thuraya' buatan UEA dan telepon satelit 'Inmarsat' buatan Inggris, yang diberikan kepada komandan kelompok pejuang oposisi Suriah oleh UEA dan Arab Saudi, dibagikan dengan Damaskus, sehingga informasi ini menyebabkan pembunuhan puluhan orang komandan oposisi," katanya sebagaimana dikutip Yeni Safak Jum'at (4/1/2019).

Suriah telah dikunci dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak protes damai pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.

Sejak itu, ratusan ribu orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta lainnya terlantar, menurut para pejabat PBB.

Menteri UEA menyebut oposisi 'elemen teror'

Uni Emirat Arab membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus pekan lalu, menandai dorongan diplomatik untuk Presiden Bashar al-Assad dari negara Arab sekutu-AS. yang pernah mendukung pemberontak yang melawannya.

Setelah pembukaan, Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA Anwar Gargash mencap oposisi Suriah sebagai "elemen teror."

"Keputusan UEA ... datang setelah keyakinan bahwa tahap selanjutnya membutuhkan kehadiran Arab dan komunikasi dalam file Suriah," tulis Gargash di Twitter.

Dia juga mengklaim bahwa "poros Saudi-Mesir" akan mendapatkan kekuasaan atas "poros regional Iran-Turki."

Hampir delapan tahun dalam perang, Assad telah memulihkan kendali atas sebagian besar Suriah dengan dukungan dari Rusia, Iran, dan kelompok-kelompok milisi Syi'ah bersenjata yang didukung Iran seperti Hizbullata Libanon.


Cuci uang $ 20 juta ke UEA

Pada awal perang saudara Suriah pada 2011, Assad "mencuci" uang senilai 20 juta dolar ke UEA. Rekening dibuka dengan nama tiga pengusaha Suriah dan ditahan di bawah perlindungan Uni Emirat Arab. Ibunda Assad Anisa dan saudari Assad Bushra melarikan diri ke UEA pada 2012, dan sebagian dari uang ini ditransfer ke mereka.

Menurut laporan wartawan Suriah Fuad Abdulaziz yang diterbitkan dalam publikasi Zaman al-Wasl, UEA memiliki peran aktif dalam memanfaatkan tokoh-tokoh tertentu dari Pemerintahan Sementara Suriah dan pasukan Koalisi Nasional Revolusioner Suriah dan pasukan oposisi untuk berbagai tujuan. Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed juga berperan dalam merebut kembali banyak daerah yang sebelumnya dikuasai oposisi ke tangan Assad, Abdulaziz menambahkan. (st/ys)


latestnews

View Full Version