BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Situs berita Libanon Al-Mayadeen telah menerbitkan sebuah video yang menunjukkan saat seorang perwira Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dihantam helmnya oleh tembakan sniper di sepanjang pagar keamanan Jalur Gaza pada akhir Januari.
Video berdurasi satu menit itu memperlihatkan sang perwira, seorang komandan kompi yang dikerahkan ke daerah Kissufim, menembakkan beberapa peluru ke arah demonstran Palestina sebelum ia ditembak oleh seorang penembak jitu di daerah kantong yang dikelola Hamas.
Juru Bicara Jihad Islam Musab al-Barim dikutip oleh Al-Mayadeen menyatakan bahwa kelompok itu berada di belakang insiden itu, dengan mengatakan "musuh Israel adalah orang yang melakukan jenis teror terburuk terhadap Palestina, jadi kami menggunakan hak kami untuk melawan. ”
Sang perwira luka ringan akibat tembakan dan dirawat di lapangan sebelum dievakuasi ke rumah sakit Saroka di Bersyeba. Seminggu setelah bertemu dengan kepala Komandan Jenderal Jenderal selatan. Hertzi Halevi.
“Investigasi awal di lapangan menemukan bahwa selama kerusuhan, termasuk pelemparan batu, seorang teroris menembaki pasukan IDF. Sebuah peluru menghantam helm seorang perwira IDF yang ditempatkan di tempat kejadian, "kata Unit Juru Bicara IDF dalam sebuah pernyataan setelah insiden itu.
Menanggapi penembakan itu, sebuah tank IDF menyerang sebuah pos pengamatan Hamas yang menewaskan Mahmoud Abed al-Nabahin yang berusia 24 tahun dan melukai dua warga Palestina lainnya. Sebelumnya pada hari itu sebuah tank IDF menghantam sebuah pos Hamas di Jalur Gaza utara dalam menanggapi penembakan terhadap pos di tentara IDF, meskipun tidak ada cedera atau kerusakan yang disebabkan, kata IDF.
Ribuan warga Gaza melakukan protes di sepanjang pagar keamanan setiap pekan untuk mengambil bagian dalam demonstrasi Great Return March yang dimulai pada 30 Maret, menyerukan diakhirinya blokade Israel selama 12 tahun di Jalur Gaza.
Selama protes mingguan yang dihadapi dengan keras oleh tentara Zionis Israel, warga Gaza telah membakar ban dan melemparkan batu serta granat dan alat peledak lainnya ke arah pasukan IDF. Warga Gaza juga telah meluncurkan alat pembakar udara yang tak terhitung jumlahnya ke Israel selatan, menghancurkan ribuan hektar tanah.
Tentara Israel pertama yang tewas di sepanjang garis depan Gaza sejak Operation Protective Edge pada 2014 juga terjadi di dekat Kibbutz Kissufim, setelah pasukan IDF menanggapi protes oleh 20 pemuda Palestina sekitar 400 meter dari pagar perbatasan. Sersan Staf Aviv Levi terbunuh setelah dia menembak di dada oleh tembakan sniper.
Seorang tentara lain terkena tembakan penembak jitu di daerah itu kurang dari seminggu setelah Levi terbunuh. (st/JP)